REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengatakan, lembaganya akan melakukan silaturahim kebangsaan ke berbagai tokoh nasional. Antara lain adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi), Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, dan pasangan terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Mereka juga akan bersilaturahim ke Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Selain itu, MPR juga mendatangi para wakil presiden, seperti Try Sutrisno, Hamzah Haz, Muhammad Jusuf Kalla, dan Boediono.
Baca: Menhan Prabowo Ditelepon Presiden Korsel Yoon Suk Yeol, Ada Apa?
"MPR RI juga akan menyelenggarakan Silaturahmi Nasional Kebangsaan dengan menggunakan format pertemuan Meja Bundar, bersama pimpinan lembaga negara. Membahas berbagai hal penting seputar kebangsaan untuk memastikan transisi pemerintahan berjalan efektif dan efisien," ujar Bamsoet lewat keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (30/4/2024).
Silaturahim Kebangsaan diperlukan agar MPR bisa tetap membumi di berbagai kalangan. Selain itu, menjadi pihak yang menjaga kemajemukan bangsa, pengawal ideologi Pancasila, serta penegak konstitusi, dan kedaulatan rakyat.
"Sekaligus memastikan bahwa perjalanan bangsa ini tetap tegak lurus dan bermuara pada terwujudnya cita-cita nasional yang telah digariskan oleh para pendiri bangsa, yaitu menjadi negara yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur," ujar Bamsoet.
Baca: Hadiri Ulang Tahun ke-65 Titiek Soeharto, Prabowo Dapat Cipika-Cipiki
Menurut wakil ketua umum DPP Partai Golkar tersebut, Silaturahmi Kebangsaan dilandasi pada prinsip kemerdekaan tidak terlahir dari ruang hampa, bukan didapatkan secara instan, ataupun hasil pemberian. Namun, buah dari perjuangan dan pengorbanan yang didorong oleh keinginan luhur.
"Indonesia Emas yang dicita-citakan adalah Indonesia yang rakyatnya sejahtera, yang ditandai dengan nihilnya angka kemiskinan. Indonesia yang memiliki pengaruh kuat dalam pergaulan dunia dengan dukungan sumber daya manusia yang tangguh dan berdaya saing global," ujar Bamsoet.
"Serta Indonesia yang ramah lingkungan dalam pengelolaan negara. Mewujudkannya, tidak bisa hanya dilakukan oleh satu pihak saja. Melainkan perlu gotong royong dari berbagai pihak dan kalangan," ucap Bamsoet menambahkan.