REPUBLIKA.CO.ID, TEMINABUAN -- Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (LL Dikti wilayah XIV) Papua mencatat terdapat 11 persen partisipasi anak Papua mengenyam pendidikan tinggi (PT), sementara 89 persen belum menempuh pendidikan di perguruan tinggi di wilayah itu.
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah XIV, Suriel S Mofu, di Teminabuan, Ahad (21/4/2024), mengatakan dari angka 89 persen itu, Sorsel turut menyumbang terutama anak Papua yang tidak mengenyam pendidikan tinggi.
"Ini presentasi anak Papua yang belum menempuh perguruan tinggi, untuk angka partisipasi pendidikan tinggi secara nasional mencapai 35 persen, sementara Papua paling rendah berada di angka 11 persen," kata Mofu.
Ia mengatakan, pemerintah daerah (Pemkab) baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten/kota harus bekerja sama untuk mendorong agar angka partisipasi anak Papua menempuh pendidikan tinggi harus ditingkatkan. "Kita berharap agar bisa naik angka presentasi dari 11 persen bisa menjadi 30 persen, maka butuh dukungan dari pemerintah," ungkap Mofu.
Ia juga memberikan apresiasi kepada Universitas Wersar (Unsar) yang menjadi salah satu perguruan tinggi swasta yang dihadirkan di Kabupaten Sorsel. "Unsar harus tetap maju dengan tetap memperhatikan kualitas sumber daya manusia (SDM) dosen, sehingga kampus tersebut bisa bersaing dengan perguruan tinggi swasta atau negeri di Papua," ungkap Mofu.
Dia juga mengucapkan profisiat kepada Julian Kondologit yang telah dilantik menjadi Rektor Unsar periode 2024-2028. "Saya bangga dengan melihat kemajuan yang dilakukan Kampus Unsar, saya berharap agar rektor yang baru dapat memperkaya program studi lainnya yang nanti akan dinilai oleh LL Dikti, sehingga pengembangan SDM terus dilakukan," kata Mofu.