Jumat 19 Apr 2024 10:35 WIB

Dinkes Surabaya Minta Warga tidak Panik Soal Temuan Flu Singapura

Dinkes Surabaya meminta warga untuk tidak panik soal temuan flu Singapura.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Bilal Ramadhan
Bayi berusia satu tahun yang menderita hand, foot and mouth disease (HFMD) alias flu singapura dirawat di rumah sakit di Hanoi, Vietnam, 1 September 2011.
Foto: EPA/LUONG THAI LINH
Bayi berusia satu tahun yang menderita hand, foot and mouth disease (HFMD) alias flu singapura dirawat di rumah sakit di Hanoi, Vietnam, 1 September 2011.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Nanik Sukristina mengimbau masyarakat tidak panik terkait temuan puluhan kasus flu Singapura. Nanik menjelaskan, flu Singapura merupakan penyakit yang disebabkan infeksi strain Coxsackievirus. Ia memastikan, flu Singapura bisa sembuh dengan sendirinya.

"Pada dasarnya penyakit flu Singapura merupakan penyakit infeksi virus yang dapat sembuh sendiri (self limited disease) tanpa pemberian terapi antivirus," kata Nanik, Jumat (19/4/2024). 

Baca Juga

Meski begitu, kata Nanik, orang tua dan penderita tetap disarankan untuk diberikan perawatan. Ia pun membagikan sejumlah tips pencegahan, guna mengantisipasi dan menghindari penyakit flu Singapura.

Di antaranya, rutin mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. Khususnya setelah buang air, mengganti popok anak, serta saat menyiapkan dan sebelum makan. Selain itu, kata Nanuk, sebaiknya tidak berbagi alat makan dan minum, serta kontak dekat dengan seseorang yang sedang sakit.

"Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk, bisa dengan memakai tisu atau menggunakan lipat siku bagian dalam. Serta, rutin membersihkan dengan benar benda yang dapat menjadi media penularan virus seperti gagang pintu, meja, dan remote TV," ujarnya.

Nanik pun meminta masyarakat beristirahat di rumah bila mengalami gejala flu Singapura sampai kondisi benar-benar pulih. Gejala yang biasanya dialami adalah demam, sakit tenggorokan, sariawan yang terasa nyeri di lidah, gusi, dan bagian dalam pipi, serta ruam yang biasanya dirasakan di telapak tangan, telapak kaki, dan terkadang di pantat.

"Tidak gatal, ruam mungkin tampak merah, putih, abu-abu, atau hanya terlihat sebagai benjolan kecil. Lalu batuk dan kehilangan selera makan. Jadi segera datang dan berobat ke fasyankes," ucapnya.

Ketika terdapat warga yang terjangkit flu Singapura, tatalaksana awal yang harus dilakukan yaitu dengan memenuhi nutrisi yang cukup bagi penderita. Kemudian memberikan obat anti panas jika penderita demam, dan memberikan anti nyeri apabila mengalami nyeri pada tubuh.

Nanik menjelaskan, jumlah kasus flu Singapura yang teridentifikasi di Surabaya berdasarkan wawancara medis dan hasil pemeriksaan fisik dari gejala/ keluhan kepada pasien tercatat 61 kasus. Ia pun memastikan, mereka yang terjangkit telah dilakukan perawatan jalan karena kondisi secara umum baik.

"Sebab, sebagian besar kasus flu Singapura bisa sembuh dengan sendirinya dalam waktu 7 hingga 10 hari tanpa pengobatan khusus," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement