Kamis 25 Apr 2024 19:11 WIB

Dinkes Yogya Catat 70 Kasus Flu Singapura Telah Menyebar di Tiap Puskesmas

Sebagian besar kasus tersebut dilaporkan terjadi pada anak-anak.

Bayi berusia satu tahun yang menderita hand, foot and mouth disease (HFMD) alias flu singapura dirawat di rumah sakit di Hanoi, Vietnam, 1 September 2011.
Foto: EPA/LUONG THAI LINH
Bayi berusia satu tahun yang menderita hand, foot and mouth disease (HFMD) alias flu singapura dirawat di rumah sakit di Hanoi, Vietnam, 1 September 2011.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — Penyebaran flu singapura (hand, foot, and mouth disease/HFMD) cukup merata di Kota Yogyakarta. Dinas Kesehatan (Dinkes) menyebut bahwa hampir di seluruh wilayah di Kota Yogyakarta tercatat adanya penyebaran kasus tersebut.

“Lokasinya (penyebaran) hampir merata, semua puskesmas juga ada (tercatat flu singapura),” kata Kabid Pencegahan, Pengendalian Penyakit, dan Pengelolaan Data Sistem Informasi Dinkes Kota Yogyakarta, Lana Unwanah di Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Kamis (25/4/2024). 

Baca Juga

Berdasarkan data mingguan Dinkes Kota Yogyakarta, hingga pekan kemarin atau minggu ke-16 2024 ini sudah tercatat puluhan kasus flu singapura di Kota Yogyakarta. Sebagian besar kasus tersebut dilaporkan terjadi pada anak-anak di bawah 14 tahun. 

“Total kasus sampai minggu ke-16 Sabtu lalu di Kota Yogya ada 70 kasus (yang sudah ditemukan),” ujar Lana.

Bahkan, Lana juga menyebut bahwa hampir tiap pekannya selalu ditemukan adanya kasus baru flu singapura ini di Kota Yogyakarta. Hingga saat ini, tercatat kasus flu singapura yang tertinggi ada di kawasan Kemantren Mantrijeron.

“Kasus ini hampir ada tiap pekannya di Kota Yogya. Ada beberapa puskesmas yang di wilayahnya jumlah kasusnya tinggi, ada di ngampilan sampai minggu ke-16 (ditemukan) tujuh kasus, delapan kasus di Mantrijeron, kemudian terendah di Pakualaman sampai minggu ke-16 ada satu kasus,” jelasnya.

Ditegaskan Lana, flu singapura ini merupakan penyakit yang mudah menular. Meski, penyakit ini tidak menimbulkan tingkat keparahan yang tinggi. 

“Penyakit ini masuk kategori penyakit menular, artinya bisa ditularkan dari satu orang ke ke orang lain,” kata Lana.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement