REPUBLIKA.CO.ID, oleh Andri Saubani, Lintar Satria, Associated Press
Lewat bukunya berjudul Les Prophéties, Michel de Nostredame pernah memprediksi akan terjadinya perang besar pada 2024. Ramalan itu seperti akan terwujud jika merujuk pada eskalasi ketegangan di Timur Tengah saat ini, di mana Israel dikabarkan akan melancarkan serangan balik menyusul serangan Iran pada Ahad (14/4/2024) lalu.
Les Prophéties dirilis pada 1555 dan hingga kini, Nostradamus dinilai telah berhasil memprediksi beberapa kejadian yang kemudian terjadi pada masa depan seperti kemunculan Adolf Hitler, peristiwa pembunuhan Presiden AS, John F Kennedy, hingga pandemi Covid-19. Untuk 2024, dalam bukunya, Nostradamus menulis, "Musuh berwarna merah akan menjadi pucat karena takut, membuat lautan penuh dengan ketakutan."
Prediksi itu awalnya diyakini akan berhubungan dengan ketegangan antara China dan Taiwan, atau peristiwa pembajakan kapal-kapal di Laut Merah oleh kelompok Houthi. Akan tetapi, seperti dirangkum oleh Metro.co.uk, pada Senin (15/4/2024), warganet kini meyakini, nubuat Nostradamus terkait dengan konflik teranyar antara Iran dan Israel.
Dalam nubuat lainnya, Nostradamus memprediksi, "Raja dari Pulau-Pulau" akan "dipaksa turun takhta". Segera setelah perang besar, Raja baru akan ditunjuk, dan Dia, untuk waktu yang panjang, akan menentramkan bumi.
Dalam sebuah wawancara dengan Daily Mail pada awal tahun ini, seorang penulis bernama Mario Reading mengatakan, bahwa "Raja dari Pulau-Pulau" yang dimaksud Nostradamus bisa merujuk pada Raja Charles III yang saat ini bertakhta. Charles kemungkinan akan mewariskan takhta kepada Pangeran Harry menyusul tekanan hebat terhadap Raja Charles dan Ratu Camilla.