Selasa 02 Apr 2024 18:38 WIB

Jelang Lebaran, Polisi Indramayu Gagalkan Pengiriman 1 Juta Butir Petasan ke Banten

Pelaku berusaha mengirimkan satu juta butir petasan dalam 100 karton.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Petasan (ilustrasi). Menjelang Lebaran Idul Fitri, petugas Polsek Jatibarang jajaran Polres Indramayu berhasil menggagalkan pengiriman petasan yang akan diedarkan ke wilayah Banten.
Foto: Antara
Petasan (ilustrasi). Menjelang Lebaran Idul Fitri, petugas Polsek Jatibarang jajaran Polres Indramayu berhasil menggagalkan pengiriman petasan yang akan diedarkan ke wilayah Banten.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Menjelang Lebaran Idul Fitri, petugas Polsek Jatibarang jajaran Polres Indramayu berhasil menggagalkan pengiriman petasan yang akan diedarkan ke wilayah Banten.

Pelaku berusaha mengirimkan 1 juta butir petasan jenis korek api, yang dikemas dalam 100 karton. Petasan tersebut diangkut menggunakan mobil bak terbuka.

Kapolsek Jatibarang, Kompol Rynaldi, mengatakan, pengungkapan kasus itu bermula dari informasi warga yang menyebutkan adanya dugaan orang yang akan membawa petasan. Setelah melakukan penyelidikan, petugas akhirnya berhasil menemukan keberadaan pelaku yang membawa petasan tersebut pada 27 Maret 2024 sekitar pukul 02.30 WIB.

"Kita mapping dan di Jalan Raya Kebulen Jatibarang menemukan ada dua orang yang membawa petasan dari Jatibarang menuju ke Banten," ujar Rynaldi, saat menggelar konferensi pers di Mapolres Indramayu, Selasa (2/4/2024).

Kedua pelaku masing-masing berinisial VS (27) dan BU (34). Mereka merupakan warga Kabupaten Pandeglang dan berperan sebagai pengantar petasan.

"Hasil pemeriksaan dari para pelaku, petasan itu rencananya akan digunakan pada saat perayaan Idul Fitri. Pelaku ini mengantar, membeli, kemudian mengambil dan melakukan pembayaran. Mereka bukan pembuatnya," katanya.

Akibat dari perbuatan itu, kedua pelaku kini harus mendekam di Mapolres Indramayu. Mereka dijerat Pasal 1 Undang-undang Nomor 12 Tahun 1951, dengan ancaman hukuman penjara selama 20 tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement