Selasa 02 Apr 2024 15:53 WIB

BMKG Deteksi Potensi Hujan Lebat di Koridor Mudik Jateng dan Jabar

BMKG juga mendeteksi ancaman banjir di sejumlah kawasan pesisir.

Pengendara menerobos hujan lebat. (Ilustrasi)
Foto: Republika/Prayogi
Pengendara menerobos hujan lebat. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi potensi hujan lebat di sejumlah jalur mudik Pulau Jawa. Terutama di ruas Provinsi Jawa Tengah (Jateng) dan Jawa Barat (Jabar) menjelang Idul Fitri 1445 H/2024 M.

"Ada potensi hujan lebat di beberapa wilayah, di antaranya sebagian jalur mudik di Pulau Jawa, terutama di ruas Jateng dan Jabar di saat jelang Lebaran atau fase mudik," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo dalam konferensi pers virtual bertajuk Kesiapan Pemerintah Hadapi Risiko Bencana Hidrometeorologi diikuti dari Zoom Kantor Staf Presiden di Jakarta, Selasa (2/4/2024).

Baca Juga

Dilansir dari laman BMKG, muncul peringatan dini potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat dan angin kencang di wilayah Jateng yang meliputi kawasan pegunungan, dataran tinggi, Jateng bagian timur, Solo Raya dan sekitarnya yang berlaku selama empat hari ke depan.

Sedangkan situasi serupa di Jabar berpeluang terjadi di siang hingga malam hari di sebagian wilayah Sukabumi, Purwakarta, Subang, Kota Bogor, Bekasi, Depok, Karawang, Indramayu, Cirebon, Majalengka, Kuningan, Sumedang, Bandung, Bandung Barat, Cimahi, Cianjur, Garut, Tasikmalaya, dan Ciamis.

"Situasi yang sama juga perlu diwaspadai di Sumatra dan sebagian besar Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, sebagian besar Sulawesi, dan sebagian besar Papua. Ini perlu dicermati," katanya.

Selain potensi hujan lebat, BMKG juga mendeteksi ancaman banjir di sejumlah kawasan pesisir selama periode 1-13 April 2024 karena pengaruh pola angin. "Walau hanya di beberapa pesisir, tidak boleh kita abaikan kondisi ini agar tidak ganggu aktivitas mudik," katanya.

Selain itu, BMKG juga berpesan agar masyarakat yang menempuh mudik via laut agar selalu mewaspadai perubahan kecepatan angin, terutama di Selat Sunda, Selat Bali, dan Selat Lombok.

"Masa pancaroba perubahan cepat cuaca terutama di penyeberangan, kecepatan angin tinggi akan berdampak pada gelombang tinggi di penyeberangan ini dan berdampak pada lalu lintas mudik, waspadai penumpukan dan perlu mitigasi," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement