Ahad 24 Mar 2024 18:00 WIB

Di Sidang IMO, Delegasi Indonesia Ikut Kecam Serangan Houthi di Laut Merah

RI ikut berduka atas enam WNI meninggal di KM Keoyoung Sun yang tenggelam di Jepang.

Direktur Perkapalan dan Kepelautan Kemenhub, Hartanto saat menyampaikan intervensi pada Sidang MEPC 81 di London, Inggris.
Foto: Republika.co.id
Direktur Perkapalan dan Kepelautan Kemenhub, Hartanto saat menyampaikan intervensi pada Sidang MEPC 81 di London, Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Delegasi Republik Indonesia (RI) hadir di Sidang Komite Perlindungan Lingkungan Maritim ke-81 di Markas Besar IMO, London, Inggris pada 18-22 Maret 2024. Sekjen International Maritime Organization (IMO) Arsenio Dominguez menyoroti serangan militan Houthi kepada kapal yang melintasi di Laut Merah.

Sebagian besar delegasi yang hadir pada MEPC 81, termasuk Indonesia mendukung seruan Sekjen IMO untuk penghentian serangan di Laut Merah. Hal itu lantaran serangan Houthi menimbulkan korban jiwa dan mengganggu aktivitas pelayaran internasional.

Baca: Irjen TNI Letjen Mar Suhartono Digantikan Laksdya Dadi Hartanto

"Kami mengecam tindakan yang telah menyebabkan korban jiwa dari kalangan kru kapal dan berharap seluruh negara dapat menghormati keselamatan navigasi, keamanan dan keselamatan pelaut serta pelindungan terhadap lingkungan laut," ujar Direktur Perkapalan dan Kepelautan Kemenhub, Hartanto saat menyampaikan intervensi pada Sidang MEPC 81.

Pada MEPC 81, Indonesia juga menekankan, upaya mengurangi emisi gas rumah kaca (GRK) di sektor pelayaran dan transisi energi tidak boleh membebani negara berkembang. "Indonesia juga menegaskan pemungutan pemasukan tak termasuk dalam strategi GRK 2023 sehingga tidak bersifat wajib. Negara anggota kiranya dapat mengeksplorasi berbagai pilihan terkait pendanaan upaya mengatasi perubahan iklim yang dirancang untuk industri pelayaran," kata Hartanto.

Baca: Survei Terbaru: Manuver China Jadi Ancaman Bagi Negara ASEAN

Menurut dia, Indonesia berharap opsi yang dipilih harus dapat mendukung upaya transisi dan juga dapat diterima semua pihak. Sidang MEPC 81 berhasil menyepakati langkah maju (way forward), antara lain penyusunan upaya tindakan (basket of measures) terkait penurunan emisi GRK yang memuat upaya teknis dan ekonomi hingga rancangan outline 'IMO net-zero framework'.

"Negara-negara anggota juga sepakat menunggu hasil kajian dampak komprehensif sebagai landasan penentuan elemen basket measures jangka menengah (mid-term)," ucap Hartanto dalam siaran pers di Jakarta, Ahad (24/3/2024).

Pada kesempatan tersebut, delegasi Indonesia juga menyampaikan bela sungkawa atas kecelakaan Kapal Motor (KM) Tanker Keoyoung Sun berbendara Korea Selatan di lepas Pantai Jepang pada 20 Maret 2024 yang memiliki delapan kru asal Indonesia. Tercatat satu orang kru asal Indonesia selamat, enam kru Indonesia meninggal dunia, dan satu orang masih dalam pencarian. 

Baca: Mayjen Rui Duarte, Orang Kepercayaan Prabowo Jadi Warek Unhan

"Kami di Direktorat Jenderal Perhubungan Laut terus melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait termasuk ke Atase Perhubungan di KBRI Jepang, Japan Coast Guard, serta komunikasi dengan pihak keluarga," ucap Hartanto.

Pertemuan MEPC 81 dihadiri oleh negara anggota IMO, wakil dari badan khusus PBB, serta para pengamat Intergovernmental Organizations (IGOs) dan Non-Governmental Organizations (NGOs), serta sejumlah asosiasi terkait industri pelayaran dengan status konsultatif.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement