REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti Sosiologi Pendidikan di Pusat Riset Kependudukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Anggi Afriansyah mengatakan tenaga pendidik di era modern saat ini memiliki tiga tantangan besar yang harus mereka hadapi.
“Ada tiga tantangan. Pertama peningkatan kualifikasi terkait dengan substansial knowledge di bidang keilmuan dan teknikal skill yang merupakan bagian dari kualifikasi peserta didik dalam bagian transisi mereka dari dunia sekolah ke dunia kerja,” kata Anggi Afriansyah di Jakarta, Selasa.
Tantangan yang kedua, yang juga harus mereka hadapi adalah sosialisasi, terkait internalisasi nilai-nilai budaya, kebangsaan, nasionalisme dan karakter anak-anak yang berbeda dengan era-era sebelumnya.
Sehingga, hal tersebut memiliki keterkaitan dengan kemampuan anak-anak untuk bisa berjejaring atau bersosialisasi, menjalin relasi yang baik dengan sesama anak bangsa tanpa harus melirik asal dan usul mereka.
Sedangkan tantangan terakhir (ketiga), adalah isu subjektivitas. Terkait posisi anak-anak sebagai subjek yang sadar tentang apa yang mereka butuhkan, sehingga mereka tidak mudah diombang-ambing oleh kompleksitas zaman.
“Ketiganya saya ambil dari pemikiran Biesta dan menurut saya dapat menggambarkan posisi pendidikan kita hari ini dan tugas guru yang semakin menantang,” ujar dia.
Ketiga tantangan yang harus dihadapi oleh guru-guru saat ini semakin diperkuat dengan adanya isu pembayaran yang masih kurang layak untuk diberikan kepada mereka, yang sudah berjuang untuk mentransfer berbagai ilmu dan pengetahuannya.
“Saya melihat ada ragam kompleksitas dan problematika. Kita masih mengalami tantangan terkait akses merata untuk pendidikan, guru yang dibayar murah dan marjinal, kualifikasi dan kompetensi guru, juga keamanan guru,” ujar dia.
Sehingga, keberadaan pemerintah untuk memberikan dukungan dari berbagai pihak seperti pemerintah dan juga aspek kultural dari masyarakat sangat diperlukan kehadirannya.