REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi bagian penting dalam transformasi struktural Indonesia. Integrasi kehidupan masyarakat yang berkeadilan diharapkan dapat terjadi, sehingga manfaat pembangunan IKN dirasakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Untuk mendukung suksesnya perpindahan IKN yang akan dimulai pada semester I tahun 2024, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sebagai humas Pemerintah mengajak peran aktif masyarakat lewat CreativeTalks Pojok Literasi dengan tema 'Ngabuburit Bareng Influencer: Sudah Sejauh Mana Pembangunan IKN?' di Solo, Jawa Tengah.
“Pemindahan pusat pemerintahan ke IKN di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, tidak hanya memindahkan lokasi dan perangkat pemerintahan saja melainkan menjadi simbol lompatan untuk transformasi bangsa Indonesia menjadi lebih maju dan adaptif dengan perubahan,” ujar Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Kominfo Usman Kansong, dalam keterangan tertulis, Ahad (25/3/2024).
Pemindahan ibu kota negara dijelaskan Usman, juga dilakukan di beberapa negara lain seperti Brasil, Spanyol, maupun Malaysia. Indonesia sendiri memiliki urgensi untuk tujuan yang lebih baik seperti dari aspek ekonomi maupun lingkungan hidup dengan membangun IKN sebagai kota cerdas. Sehingga, dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak agar pemindahan ibu kota negara ke IKN dapat berjalan lancar.
“Saat ini Kominfo juga sedang mempersiapkan infrastruktur digital dan untuk komunikasi publik kami juga menyediakan buku elektronik IKNpedia yang dapat diakses lewat s.id/iknpedia. Selain itu, juga sedang disiapkan Pusat Data Nasional (PDN) di tiga lokasi yaitu IKN, Batam, dan Cikarang,” jelas Usman.
Pengembangan kota cerdas IKN mempunyai tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sana. Konsep sustainability modern di IKN, akan diterapkan secara komprehensif dari perencanaan hingga pengelolaan kota.
Direktur Jenderal Cipta Karya, Kementerian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Diana Kusumastuti, menyampaikan bahwa saat ini pembangunan IKN dilakukan di area Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) dengan beberapa progres yang tengah dijalankan PUPR.
“Saat ini kami menyiapkan beberapa bendungan untuk menampung air, yang telah berjalan dari tahun 2020. Yang sudah selesai adalah Bendungan Sepaku Semoi yang akan menjadi sumber air baku di IKN dan pengendali banjir DAS Sanggal 1A. Sedang yang masih berjalan adalah beberapa embung KIPP,” jelas Diana.
Direktur Pengembangan Ekosistem Digital, Kedeputian Transformasi Hijau dan Digital, Otorita IKN, Tonny Agus Setiono, menjelaskan bahwa saat ini sedang dipersiapkan akses jalan tol baru, yang akan memangkas durasi tempuh ke IKN.
“Dari Balikpapan akan dibangun jalan tol sehingga durasi sampai ke IKN kurang lebih 50 menit. Saat ini akses tol dari Balikpapan, menempuh waktu sekitar 2 jam,” jelas Tonny.
Progres pembangunan IKN sendiri, dijelaskan Tonny masih dalam progres pembangunan dan ditargetkan selesai pada tahun ini. Sedangkan dari sisi investasi, 5 groundbreaking IKN diikuti oleh 32 investor dalam negeri dengan nilai investasi sekitar Rp 49,6 triliun.
Sejalan dengan hal tersebut, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim Kementerian Kominfo, Septriana Tangkary, menjelaskan bahwa perpindahan ibu kota negara ke IKN merupakan upaya proses percepatan pembangunan pemerataan dan pemberdayaan Indonesia
“Jadi tidak lagi Jawasentris namun menjadi Indonesiasentris, diharapkan dapat menjadikan katalisator untuk menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru di pulau Kalimantan dan wilayah Indonesia Timur secara umumnya,” ujar Septriana.
Perjalanan IKN menuju kota cerdas, tak lepas dari aspek mobilitas masyarakat. Chief Urban Mobility Otorita IKN, Resdiansyah, menjelaskan bahwa transportasi di wilayah KIPP IKN akan menekankan pada aspek sustainability.
“Target yang harus dicapai adalah memastikan transportasi di KIPP 80% adalah public transport dan hanya 20% kendaraan pribadi. Raja yang berada di jalan raya pejalan kaki bukan mobil pribadi dan kami akan kembalikan itu,” jelas Resdiansyah.
Resdiansyah menjelaskan bahwa transportasi di IKN sebagai kota pintar, akan mengutamakan kendaraan dan moda yang lebih ramah lingkungan. Akses pejalan kaki dan pesepeda juga akan dipermudah dengan area-area bangunan tanpa pagar pembatas juga sky walk. Sedangkan jasa layanan antar makanan atau logistik misalnya, akan menggunakan sepeda maupun motor listrik.
Sebagai salah satu kota yang tengah menerapkan konsep smart city, Solo dijelaskan oleh Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kota Surakarta, Heny Ermawati, telah mendapat pengakuan dan menggambarkan adanya dukungan dari berbagai stakeholder, termasuk masyarakat untuk membentuk Solo sebagai kota pintar.
“Pada Desember lalu, kami mendapatkan penghargaan kategori smart branding dan smart living dalam ajang Forum Smart City 2023, dengan nilai tertinggi 3,84,” katanya.
Wakil Ketua Dewan Smart City Solo, Sutanto, menjelaskan bahwa secara historis, di Solo pernah terjadi perpindahan Keraton dari Kartosuro ke Surakarta, dan untuk bisa menjadikan proses perpindahan berhasil, harus didukung oleh kesiapan masyarakat.
“Dalam konsep smart city, ada satu pilar yang menurut saya sangat luar biasa termasuk di Solo, yaitu smart people atau smart society, atau warga yang pintar. Jika kita membangun kota tapi orangnya belum pintar dan tidak dibangun, maka sistem keberlanjutannya menjadi sangat sulit,” tekan Sutanto.
CreativeTalks Pojok Literasi 'Ngabuburit Bareng Influencers: Sudah Sejauh Mana Pembangunan IKN?' dihadiri oleh berbagai influencers asal Kota Solo dan sekitarnya yang diharapkan dapat ikut berpartisipasi menyebarkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang konsep sustainability yang akan diterapkan di IKN.