REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Sekretaris Universitas Gadjah Mada (UGM), Andi Sandi Antonius Tabusassa Tonralipu menanggapi soal pesan makian dari orang tak dikenal yang diterima Guru Besar Fakultas Psikologi UGM Prof Koentjoro usai aksi 'Kampus Menggugat' yang digelar di balairung UGM beberapa waktu lalu.
Menurut Sandi aksi yang dilakukan guru besar, dosen, mahasiswa, dan alumni tersebut merupakan wujud kebebasan berpendapat. "Para akademisi bulaksumur menyuarakan apa yang mereka rasakan dan alami," kata Sandi kepada Republika, Selasa (19/3/2024).
Ia mengungkapkan, di sisi lain, orang lain juga memiliki hak untuk memberi tanggapan baik mendukung maupun menolak. Namun demikian dirinya berbagai tanggapan tersebut bisa disampaikan secara sopan.
"Terkait dengan apa yang dialami Prof Koentjoro, penolakan terhadap pendapat para akademisi itu sah saja namun sebaiknya dilakukan dengan cara yang beretika dan mengindahkan sopan santun," ujarnya.
Sebelumya Guru Besar Fakultas Psikologi UGM, Prof Koentjoro mengungkapkan bahwa dirinya dikirimi pesan berisi makian dari orang tak dikenal. Pesan tersebut terakhir ia terima pada Sabtu (16/3/2024) pagi sekitar pukul 06.45 WIB.
"Setelah itu tak ada lagi," kata Prof Koentjoro kepada Republika, Senin (18/3/2023).
Dirinya mengaku tak mengetahui siapa yang mengirim pesan tersebut Bahkan dirinya mengaku heran darimana orang tersebut memperoleh nomornya.
"Saya juga sedang berpikir dari mana dapat nomor HP (ponsel) saya," ucapnya.
Adapun pesan tersebut menuding bahwa Prof Koentjoro membela pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Tudingan tersebut lantaran Prof Koentjoro kerap menyuarakan soal kecurangan pemilu.
"Pemilu curang, Pemilu curang. Mbah mu u u u Koe arep mbelo koncomu 03 to, oalah pak tue pak tue.... Aku wong jateng ae ora srek kok karo Ganjar," bunyi pesan yang diterima Prof Koentjoro.
Si pengirim pesan juga menuding sikap Prof Koentjoro yang diduga membela paslon nomor urut 03 lantaran diiming-imingi jabatan tertentu apabila Ganjar-Mahfud menang dalam Pemilu 2024.
"Kok koe mbelo mbelo ngomong pemilu curang, arep jatah jabatan to nek menang....Isin karo jenggot mu kui lo..," imbuh pesan tersebut.
Dirinya enggan mengambil langkah terkait hal tersebut. "Malah saya gunakan tempat belajar," tuturnya.