Sabtu 09 Mar 2024 12:07 WIB

Polisi Ungkap Perilaku Janggal Ibu Bunuh Anak di Bekasi Sehari Sebelum Pembunuhan Terjadi

Kepada penyidik, tersangka SNF mengaku mendapat bisikan ghaib.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andri Saubani
Garis Polisi (ilustrasi)
Foto:

Menurut Firdaus, sang suami sempat menghubungi tersangka tapi tidak ada jawaban. Kemudian sekitar pukul 10.00 WIB atau beberapa saat tersangka mengeksekusi anaknya, teleponnya diangkat oleh SNF. Lewat telepon itu, suami yang masih di Medan menanyakan keberadaan anak-anaknya dan tersangka menjawab sudah pergi jauh. Sontak jawaban itu membuat sang suami bingung. Sehingga, sang suami pun meminta bantuan kepada saksi NA untuk mengecek keberadaan istri dan anak-anaknya. 

“Suami masih di Medan pada hari Kamis pagi, nah, kemudian setelah tadi jam 03.00 subuh sampai jam 10.00 pagi tidak bisa dihubungi, jam 10.00-nya dihubungi baru diangkat. Nah, ditanya ke mana anak tersebut, jadi dia berhalusinasi lagi dia mengatakan sudah pergi jauh," tutur Firdaus.

Berdasarkan keterangan para saksi, memang orang yang pertama kali datang ke tempat kejadian perkara (TKP) adalah saksi NA. Ketika itu saksi mengetuk pintu dan pintu pintu oleh tersangka. Kemudian saksi NA menanyakan di mana keberadaan anak tersangka dan dijawab oleh SNF bahwa anaknya sudah hilang. Kemudian setelah dibujuk, saksi NA pun masuk ke dalam rumah dan mengecek ke lantai dua dan menemukan korban AAMS tergeletak di atas tempat tidur dalam kondisi berlumuran darah.

“Setelah melihat kejadian tersebut saksi NA ini langsung memberitahukan ke sekuriti dan sekuriti memberitahukan ke Polsek dan Polsek memerintahkan ke Polres,” terang Firdaus.

Kemudian petugas sekuriti tersebut dilaporkan ke Polsek Bekasi Barat dan pihak kepolisian langsung mengecek tempat kejadian perkara dan ditemukan sesosok mayat anak di dalam kamar di lantai dua dalam kondisi tergeletak berlumuran darah. Lalu tim investigasi melakukan pengecekan jasad korban dan ditemukan sebanyak 20 luka tusuk pada tubuh korban. 

“Terdapat pada dada anak korban sebelah kiri terdapat 18 tusukan dan satu tusukan di lengan dan satu tusukan di punggung,” kata Firdaus.

Peristiwa pembunuhan sadis tersebut terjadi klaster Burgundy Residence, di Kompleks Perumahan Summarecon Bekasi, Jawa Barat pada Kamis (7/3/2024). Kasus ini terungkap berkat laporan dari Bhabinkamtibmas. Ketika pihak kepolisian datang ke tempat kejadian perkara kondisi korban sudah bersimbah darah di dalam kamar. Selanjutnya korban dibawa ke RS Kramatjati, Jakarta Timur, untuk dilakukan autopsi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement