Jumat 08 Mar 2024 00:31 WIB

Sandi ‘Garuda’ Terungkap Kala Anggota BPK Nonaktif Achsanul Qosasi Didakwa Terima Rp 40 M

Achsanul Qosasi didakwa menerima suap Rp 40 M terkait kasus korupsi proyek BTS.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Anggota III Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia (BPK RI) Achsanul Qosasi (tengah) berjalan menuju mobil tahanan usai ditetapkan tersangka di Kejaksaan Agung, Jakarta, Jumat (3/11/2023). Achsanul Qosasi ditahan Kejagung setelah ditetapkan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi proyek menara base transceiver station (BTS) 4G di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dengan dugaan menerima aliran dana sebesar Rp40 miliar.
Foto:

Anang lantas memotret kertas yang diberikan Achsanul sebelumnya. Lalu mengirimkan foto kertas tersebut ke Windi. 

Setelah menerima kiriman foto kertas tersebut, Windi memastikan kepada Anang melalui sambungan telepon untuk mengkonfirmasi foto kertas yang berisikan nama penerima uang, dan kodenya itu. “Lalu Anang Achmad Latif mengingat (kepada WIndi), ‘oh iya jangan lupa password-nya Garuda’,” kata Anang kepada Windi.  

Pada 19 Juli 2022, Achsanul menelepon Sadikin Rusli (SR) yang dalam kasus ini, juga sebagai terdakwa. Achsanul memerintahkan Sadikin bertemu dengan Windi. Achsanul menyampaikan kepada Sadikin, agar tak lupa menyebutkan sandi Garuda untuk mengidentifikasi Windi yang bakal ditemui itu. Lalu Windi mengubungi Sadikin, menanyakan keberadaan.

“Bapak dimana?,” tanya Windi kepada Sadikin.

Sadikin menginformasikan kepada Windi untuk bersua di salah-satu hotel bintang lima di Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. “Ketemu di lantai 5 Grand Hyatt,” kata Sadikin kepada Windi. 

Sore harinya, kata jaksa Bagus dalam dakwaannya, Sadikin bersama dengan seseorang bernama Arviana Yusuf menggunakan mobil Toyota Innova B 1777 SR dan disopiri oleh Imam Thoyib menuju ke Hotel Grand Hyatt. Tiba di hotel, Sadikin bersama Arviana Yusuf membuka dua kamar. Kamar nomor 902 dan 909. Selang 20 menit Sadikin pergi sendirian ke Resto Poolside di Lantai-5 Hotel Grand Hyatt untuk menunggu Windi.

Windi pun tiba di hotel pada sore hari itu juga. Menurut jaksa, Windi datang sendirian dengan mengendari mobil Toyota Calya B 1507 CSJ. Windi memarkirkan mobil tersebut ke basement hotel. 

“Lalu Windi Purnama menuju ke Resto Poolside yang terletak di Lantai-5 Hotel Grand Hyatt untuk menemui Sadikin Rusli,” kata jaksa Bagus.

Windi pun berhasil menemui Sadikin. “Windi Purnama mengucapkan sandi Garuda. Dan Sadikin Rusli menjawab Garuda,” kata jaksa Bagus.

Keduanya mereka mengobrol sambil makan dan minum. “Kemudian Windi Purnama mengajak Sadikin Rusli untuk turun ke parkiran basement Hotel Grand Hyatt. Selanjutnya Windi Purnama menuju ke areal parkir untuk mengambil tas koper yang berisi uang sejumlah 2,64 juta dolar AS yang kurang lebih senilai dengan Rp 40 miliar, dan kemudian diserahkan kepada Sadikin Rusli yang menunggu di depan lift,” kata jaksa Bagus.

Setelah Windi menyerahkan koper berisi uang tersebut, Sadikin masuk ke dalam lift. Sadikin pergi menuju kamar 902.

Di dalam kamar masih ada Arviana Yusuf. Di dalam kamar lalu Sadikin mengubungi Achsanul. Dan mengabarkan sudah bertemu dengan Windi

“Barang sudah saya terima,” kata Sadikin kepada Achsanul.

Achsanul lalu menyampaikan agar Sadikin mengecek isi koper dari Windi itu. “Coba lu cek,” perintah Achsanul kepada Sadikin. Bersama Arviana, Sadikin, membuka koper dan melihat isinya uang dolar. 

“Sadikin Rusli bersama Arviana Yusuf membuka koper yang diterima dari Windi Purnama dan di dalam koper berisi tumpukan uang sejumlah 2,64 juta dolar AS dengan pecahan 100 dolar AS. Serta terdapat catatan pada secarik kertas berwarna merah yang bertuliskan kurang lebih ‘[email protected]/IDR-40M-2.639.567=2.640.000’,” kata jaksa Bagus. 

Selanjutnya Arviana Yusuf menggunakan seluler memotret isi koper. Lalu Sadikin kembali mengubungi Achsanul, dan menyampaikan besaran uang

“Sesuai dengan tulisan 40 M (miliar),” kata Sadikin kepada Achsanul.

Menerima laporan Sadikin, Achsanul, pun mengatakan dirinya yang akan segera bergabung ke Hotel Grand Hyatt. “Ok, Gua sekarang meluncur,” kata Achsanul. Selepas itu, Sadikin, turun menuju lobi hotel menunggu kedatangan Achsanul. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement