Sebelumnya, Anies menekankan agar semua pihak menunggu hasil resmi pemenang Pilpres 2024. "Bukan (tidak percaya perhitungan suara), kita tunggu hasil KPU," kata Anies kepada Republika di kawasan Jakarta Selatan, Selasa (20/2/2024).
Mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2017-2022 tersebut mengungkapkan, sembari menunggu hasil resmi dari KPU, saat ini pihaknya tengah berupaya membongkar terjadinya kecurangan atau pelanggaran dalam keberjalanan pemilu. Upaya itu secara masif dilakukan Tim Hukum Nasional (THN) AMIN.
"Saya katakan, problematikanya pra-TPS (tempat pemungutan suara)," ujar dia.
Pra-TPS yang dimaksud Anies adalah sebelum hari pencoblosan. Menurut penelusuran dan pendalaman THN AMIN, kecurangan pemilu terjadi jauh-jauh hari sebelum pemungutan suara pada 14 Februari 2024. Sehingga pihaknya tengah mendalami dugaan kecurangannya.
Adapun berdasarkan informasi THN AMIN, jauh sebelum proses pencoblosan telah terjadi banyak kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif (TSM). Itu melibatkan pimpinan-pimpinan negara, baik penyelenggara pemilu maupun aparat penegak hukum (APH), sampai kepala desa.
Kecurangan yang paling banyak terjadi dalam Pemilu 2024 menurut data THN AMIN adalah pengerahan terhadap kepala desa (kades) untuk memenangkan paslon tertentu. Sejumlah fakta dan data yang menunjukkan kecurangan itu telah ditemukan. Selain fakta-fakta, THN AMIN juga menemukan sejumlah saksi yang akan bersaksi di persidangan mengenai perkara kecurangan pemilu, jika nantinya diperlukan.
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement