Ia menambahkan, KPU juga sempat menunda tayangan hasil penghitungan Sirekap dalam website pemilu2024.kpu.go.id beberapa waktu lalu. Hal itu dikarenakan KPU masih melakukan sinkronisasi atau koreksi data yang belum sesuai.
"Itu kita publikasikan secara bertahap bagi yang angkanya sudah sinkron. Bagi yang belum sinkron, itu cek ulang dan koreksi. Supaya tampilan publikasi tidak menimbulkan problem ketika dibaca atau diakses oleh berbagai macam pihak," kata dia.
Hasyim menyebutkan, sejak 15 Februari 2024 hingga saat ini, pihaknya masih terus melakukan koreksi secara bertahap. Adapun jumlah tempat pemungutan suara (TPS) yang sudah terkoreksi adalah 154.541 TPS untuk pilpres, 13.767 TPS untuk pemilihan legislatif (pileg) DPR RI, dan 16.450 TPS untuk pemilihan DPD.
"Sementara untuk data anomali dan hasil koreksinya untuk pemilu DPRD provinsi dikerjakan oleh KPU provinsi, dan untuk pemilu DPRD kabupaten/kota dikerjakan oleh KPU kabupaten/kota," kata dia.
Diketahui, tampilan penayangan data hasil perolehan suara untuk pilpres di wilayah DKI Jakarta dalam Sirekap baru mencapai 71,75 persen. Dari data itu, pasangan Prabowo-Gibran meraih suara tertinggi yaitu 41,47 persen, disusul pasangan Anies-Muhaimin 41,11 persen, dan Ganjar-Mahfud 17,42 persen.
Padahal, dalam website kawalpemilu.org, data yang masuk untuk pilpres di DKI Jakarta telah mencapai 85,97 persen. Dari data itu, pasangan Anies-Muhaimin yang memimpin perolehan suara yaitu 41,69 persen, Prabowo-Gibran 41,15 persen, dan Ganjar-Mahfud 17,16 persen.