REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyongsong awal tahun 2024, Budayawan dan Pendiri Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI), Jaya Suprana meresmikan Gedung Jaya Suprana Institute (JSI) yang ditandai dengan silaturahmi dan ramah tamah bersama keluarga besar Jaya Suprana Institut serta pertunjukan seni tradisional dan modern di kawasan Gading Kirana, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Gedung JSI ini menggantikan kantor yang sebelumnya berlokasi di Mall of Indonesia sebagai tempat menaungi MURI, Galeri MURI, Jaya Suprana School of Performing Arts (JSPA), dan Laskar Indonesia Pusaka (LIP) yang terus berkembang.
Jaya Suprana Institute adalah wadah kolaborasi budaya, kreasi, dan kreativitas talenta anak bangsa untuk dapat mengapresiasi, berkreasi dan berekspresi.
Berdiri atas pilar-pilar yang diusung oleh Jaya Suprana sendiri, JSI hadir untuk menggelorakan semangat kebanggan nasional, menaungi talenta-talenta musik Indonesia, menampilkan dan mengarsip kemegahan MURI yang telah berdiri sejak 1990, serta mengajak peluang kolaborasi antar seniman dan budayawan di atas panggung nasional maupun internasional.
Pilar-pilar dalam JSI diantaranya, Apresiasi,.untuk menghargai talenta luar biasa, JSI mempersembahkan MURI sebagai apresiasi prestasi superlatif yang menjadi inspirasi masa depan.
Pembelajaran, untuk menawarkan lingkungan belajar yang kaya dalam membina bakat, JSI menghadirkan JSPA yang didedikasikan untuk mengembangkan generasi hebat berikutnya.
Pertunjukan, untuk menyoroti bakat luar biasa, JSI melalui LIP menjadi wadah untuk menampilkan keunggulan dan membawa karya seni yang luar biasa ke panggung nasional dan dunia.
Berbagai pertunjukan seni ditampilkan, diantaranya Tari Pagellu (Tana Toraja) oleh Komunitas Perempuan Menari, Tari Retna Adaninggar (Yogyakarta) oleh Asti Oktavia, Beksan Srikandi Suradewati (Yogyakarta) oleh Mitra Tari Hadiprana, Duet Baruno dan Merry Fauzi, Pentaboyz, dan penampilan pianis Michael Anthony.
Area JSI terbagi dalam beberapa kategori seperti, Saujana, Sinergi Bangsa, Mahakarya Kebudayaan, Tokoh Nasional, Gerak Serentak, Nusantara Kaya, Cita Talenta, Memento, Koridor Presiden, dan Auditorium Ki Nartosabdho.
JSI menaungi Galeri MURI yang terbuka untuk umum setiap Senin-Jumat pukul 09.00-17.00 WIB. Juga terdapat fasilitas kelas-kelas musik di JSPA serta memiliki auditorium Ki Nartosabdho yang didedikasikan untuk guru musik tradisional Jaya Suprana.
JSI hadir untuk meneruskan legasi Jaya Suprana dan Aylawati Sarwono atas kecintaannya pada keragaman budaya Tanah Air dan meneruskan kinerja tersebut dengan regenerasi di setiap bidang yang dinaunginya.
Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) merupakan lembaga pencatatan rekor pertama dan tertua di Indonesia yang hadir sejak 27 Januari 1990 untuk mengapresiasi segala bentuk karsa maupun karya yang diciptakan oleh insan Indonesia.
Memiliki visi mengobarkan semangat kreativitas dan kebanggaan nasional dari segenap komponen masyarakat Indonesia, MURI mencatat dan mendokumentasikan beragam prestasi superlatif putra-putri Indonesia di bidang keahlian masing-masing serta menjadi sarana pencatat sejarah yang menginspirasi profesionalisme dan integritas generasi penerus.
Galeri MURI. Terdiri dari kategori Seni Budaya, Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Ekonomi dan Industri, Perintis dan Penemuan, Olahraga dan Kesehatan, Kemanusiaan dan Lingkungan Hidup serta Ketatanegaraan yang dapat dilihat oleh pengunjung dari lantai 1-3.
Galeri MURI menampilkan foto-foto, video, arsip, jejak langkah, dan memento dari rekor-rekor yang telah terukir dari Sabang sampai Merauke. Interior juga dikemas secara dinamis oleh ilustrasi di gedung yang terinspirasi dari kartun karya Jaya Suprana.
Jaya Suprana School of Performing Arts. Menyediakan wadah untuk putra-putri bangsa dalam mengasah kemampuan dengan memberi kesempatan untuk menampilkan talenta pada acara-acara budaya yang bergengsi. JSPA hadir untuk menegakkan pilar-pilar kebangaan nasional bangsa Indonesia dengan melestarikan seni budaya lokal.
Laskar Indonesia Pusaka. Merupakan wadah untuk mengayomi kearifan seni panggung lokal dan mengemasnya dengan taraf internasional.
"Komunitas ini mendalami seni panggung tradisional Indonesia dan bertujuan untuk mengajak generasi muda mengapresiasi karya luhur bangsa dengan cara pengemasan yang dinamis dan mudah dimengerti melalui media digital," ujar Jaya, dikutip pada Selasa (27/2/2024).