REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 834 keluarga di Kabupaten Bandung-Sumedang, Jawa Barat, harus mengungsi sementara ke tempat pengungsian. Mereka menjadi korban bencana angin puting beliung yang merusak rumah.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan bahwa para korban tersebut sementara mengungsi ke rumah kerabat, mushola, dan ada di posko yang disediakan oleh Yonif Para Raider 330/D Tri Dharma Bandung dan Kementerian Sosial. Pusdalops BNPB mengonfirmasi posko-posko pengungsian sementara itu di antaranya tersebar di Kampung Situbuntu, Desa Mangunarga, Kecamatan Cimanggung. Setiap posko sudah lengkap dengan kebutuhan pokok dan unit pelayanan kesehatan.
"Setelah memastikan warga yang terdampak aman dan dievakuasi. Tim BPBD, Basarnas TNI-Polri hingga aparat desa saat ini juga sudah melangsungkan upaya pembersihan puing bangunan dan pohon tumbang di Sumedang dan Bandung," ujarnya, Kamis (22/2/2024).
Ia menjelaskan pihaknya mencacat setidaknya sampai saat ini, total ada sebanyak 503 rumah warga yang rusak setelah dihantam angin puting beliung. Masing-masing tersebar di Kabupaten Bandung sebanyak 493 unit dan di wilayah Sumedang sebanyak 10 unit rumah yang rusak akibat puting beliung yang terjadi pada Rabu (21/2/2024) petang.
"Tercatat sebanyak 151 unit rumah di antaranya mengalami rusak berat dan juga termasuk ada 18 bangunan pabrik-pertokoan," ujarnya.
Terlepas dari situ, ia memastikan, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tragis tersebut dan 33 orang korban luka-luka pun sudah mendapat perawatan medis. Para korban luka itu di rawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cicalengka dan RSUD Kesehatan Kerja yang juga dalam pengawasan oleh pemerintah kabupaten setempat.