Kamis 22 Feb 2024 16:30 WIB

BPBD Bandung Siapkan Tenda Pengungsi Korban Terdampak Puting Beliung

Sebanyak 22 orang mengalami luka-luka dalam peristiwa itu.

Petugas dari unsur terkait berupaya melepaskan kabel dari dahan dan rating pohon yang tumbang akibat angin puting beliung yang terjadi di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Kamis (22/2/2024). Angin kencang itu menerjang pemukiman warga, pabrik, hingga pusat perbelanjaan di sekitar Jatinangor dan Rancaekek. Menurut pakar klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), angin kencang tersebut diduga badai tornado. Rencanannya tim periset BRIN secepatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Petugas dari unsur terkait berupaya melepaskan kabel dari dahan dan rating pohon yang tumbang akibat angin puting beliung yang terjadi di Rancaekek, Kabupaten Bandung, Kamis (22/2/2024). Angin kencang itu menerjang pemukiman warga, pabrik, hingga pusat perbelanjaan di sekitar Jatinangor dan Rancaekek. Menurut pakar klimatologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), angin kencang tersebut diduga badai tornado. Rencanannya tim periset BRIN secepatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menyiapkan tenda pengungsian dan dapur umum bagi warga terdampak angin puting beliung di wilayah itu. 

"Ini kita mendirikan posko lapangan penanganan darurat dampak bencana puting beliung. Jadi ini meliputi tiga kecamatan, kita pusatkan di Desa Nanjungmekar, Kecamatan Rancaekek,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bandung, Asep Mahmud, di Kabupaten Bandung, Kamis (22/2/2024).

Baca Juga

Menurut dia, sebagian besar warga terdampak angin puting beliung tersebut lebih memilih untuk mengungsi ke rumah-rumah saudara atau tetangga mereka. Kendati demikian, dia mengatakan Pemerintah Kabupaten Bandung melalui BPBD telah mendirikan dapur umum untuk konsumsi warga yang terdampak.

“Kalau memang pengungsi mau ke sini atau mau bertahan di tempat saudaranya itu kita dikembalikan kepada mereka ya,” katanya.

Lebih lanjut, dia mengungkapkan peristiwa angin puting beliung itu terjadi pada Rabu (21/2/2024) sore pukul 16.00 WIB yang mengakibatkan 497 bangunan terdampak, dengan rincian 223 bangunan rusak berat, 208 rusak sedang dan 66 rusak ringan.

Berdasarkan hasil pendataan, sebanyak 422 kepala keluarga (KK) yang terdiri atas 1.308 jiwa terdampak akibat musibah angin puting beliung tersebut.

Asep memastikan hingga saat ini tidak ada korban jiwa dalam musibah tersebut. Namun begitu, pihaknya mendata sebanyak 22 orang mengalami luka-luka karena tertimpa material saat angin kencang terjadi dan sudah dilakukan perawatan intensif di rumah sakit.

“Untuk korban sementara dari hasil asesmen tadi malam itu 22 orang, ada yang dirujuk ke RSUD Cicalengka dan ada yang ke puskesmas terdekat,” kata Asep.

Sementara itu, Kapolresta Bandung Kombes Pol Kusworo Wibowo mengimbau warga yang rumahnya rusak berat agar bersedia mengungsi ke tenda yang telah disiapkan oleh BPBD.

Pihaknya khawatir apabila masih bertahan di rumah dengan kondisi rumah rusak berat akan tertimpa material bangunan. "Mohon berkenan untuk mengungsi. Yang kami sampaikan bahwa fasilitasnya cukup baik, air bersihnya terjamin baik, dapur umum untuk makan juga tersedia,” kata Kusworo.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement