Kamis 15 Feb 2024 13:32 WIB

Genosida oleh Israel Berlanjut di Rafah

Rafah saat ini bisa dibilang menjadi pusat kamp pengungsian warga Gaza.

Asap mengepul di langit Kota Rafah, selatan Gaza menyusul aksi bombardir oleh militer Israel, pada Senin (12/2/2024).
Foto:

Tak lama setelah serangan Israel di Rafah, Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengingatkan Benjamin Netanyahu akan "konsekuensi buruk" serangan lebih lanjut di Rafah, Gaza selatan. "Memperluas cakupan kejahatan perang dan genosida rezim pendudukan Israel terhadap pengungsi Palestina di Rafah akan berdampak buruk bagi Tel Aviv,” ujar Abdollahian pada platform X.

Sementara, di Kairo, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi mendesak Israel menghentikan serangannya ke Rafah. Erdogan berkunjung ke Mesir saat hubungan Ankara dan Kairo kembali ke jalurnya setelah sempat menegang dan membeku selama bertahun-tahun. Erdogan tiba di Ibu Kota Mesir dalam kunjungan pertamanya ke Kairo dalam satu dekade pada Rabu (14/2/2024).

Sebelumnya ia berkunjung ke Uni Emirat Arab dan bertemu dengan Presiden Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nayhan. Media pemerintah Mesir mengatakan Erdogan bertemu El-Sisi di Istana Ittihadiyah.

Dalam pernyataan gabungan, El-Sisi mengatakan fokus pembicaraan mereka adalah hubungan bilateral dan tantangan kawasan. Terutama dalam upaya menghentikan perang di Gaza.

"Kami sepakat gencatan senjata (di Gaza) perlu segera dilakukan dan perlu ketenangan di Tepi Barat (untuk memulai kembali perundingan damai Israel-Palestina untuk mencapai tujuan akhir negara Palestina yang merdeka)," kata El-Sisi seperti dikutip dari Aljazirah.

Erdogan mengatakan Turki bertekad untuk meningkatkan pembicaraan dengan Mesir di semua tingkatan untuk mencapai perdamaian dan stabilitas di kawasan.

"Kami akan terus bekerja sama dan berdiri dalam solidaritas dengan saudara-saudara Mesir kami untuk mengakhiri pertumpahan darah di Gaza," katanya.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement