REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Cyber University mengumumkan pembukaan Open Recruitment Kader (Oprecka) baru sebagai upaya untuk memberikan peluang kepada mahasiswa yang berminat dan memiliki potensi untuk memimpin organisasi utama di kampus ini, untuk periode berikutnya.
Oprecka ini dirancang agar terbuka untuk semua mahasiswa tanpa memandang latar belakang, pandangan, atau pengalaman mereka.
Ketua Pelaksana Oprecka, Sheilta Salsabila Saharani, yang juga menjabat sebagai Kepala Departemen Pemberdayaan Sumber Daya Mahasiswa (PSDM) dalam Kepengurusan BEM Cyber University, menyatakan bahwa tujuan dari Oprecka adalah menciptakan lingkungan yang inklusif dan representatif.
"Berbagai suara dan perspektif mahasiswa dapat diakomodasi dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan program kerja BEM," katanya, dalam keterangan tertulis, Selasa (13/2).
Sementara itu, Bagas Indra Safilla, selaku Ketua BEM Cyber University, menyoroti peran Oprecka sebagai ajang regenerasi kepengurusan.
Ia mengakui bahwa Oprecka menjadi sarana penting untuk memastikan kelangsungan kaderisasi, sehingga organisasi dapat terus berkembang dengan kepemimpinan yang berkualitas.
"Regenerasi kepengurusan dan kepemimpinan ini sangat penting. Selain sebagai eksistensi organisasi, juga bisa menumbuhkan jiwa leadership dari mahasiswa Cyber University," ujarnya.
Timeline Oprecka 2024 diumumkan sebagai berikut:
• Pembukaan pendaftaran: 12-15 Februari 2024
• Pengumuman seleksi berkas: 16 Februari 2024
• Penyampaian materi/talkshow: 18 Februari 2024
• Wawancara: 20 Februari 2024
• Pengumuman hasil seleksi: 21 Februari 2024
Dalam audensi dengan Wakil Rektor II Non-Akademik Cyber University, Suparman Hi Lawu, Oprecka ini disambut baik dan mendapat dukungan penuh karena berkaitan erat dengan kehidupan organisasi mahasiswa.
"Kami berharap dapat menyeleksi pemimpin masa depan yang tidak hanya memiliki kualifikasi dan keterampilan, namun juga punya komitmen untuk memimpin organisasi dengan baik. Proses Oprecka diharapkan tidak hanya menjadi ajang seleksi, tapi sebagai platform pembelajaran dan pengembangan kepemimpinan bagi para mahasiswa," jelas Bagas.