REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Abdul Kahar menyatakan pihaknya pada tahun ini akan meningkatkan kualitas sasaran dan inovasi Program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah Merdeka. Salah satunya ialah dengan menambah kuota menjadi 200 ribu penerima.
"Kami terus berkomitmen meningkatkan akses pendidikan dasar, menengah, dan tinggi untuk mempercepat pembangunan sumber daya manusia unggul yang salah satunya melalui KIP Kuliah Merdeka," katanya dalam webinar Sosialisasi Pendaftaran KIP Kuliah Merdeka di Jakarta, Senin (12/2/2024).
Secara total, KIP Kuliah tahun ini akan menyasar 985.577 penerima. Rinciannya ialah 200 ribu mahasiswa penerima baru dan sisanya adalah mahasiswa penerima KIP Kuliah on going serta mahasiswa penerima bantuan biaya pendidikan on going.
Abdul mengatakan pihaknya terus meningkatkan kuota penerima baru KIP Kuliah sejak 2022. Ini merupakan bentuk komitmen pemerintah untuk peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan pemerataan akses pendidikan tinggi.
Selain menambah kuota penerima, data calon penerima KIP Kuliah tahun ini juga diintegrasikan secara lebih baik dengan Pusdatin Kemendikbudristek, terutama untuk data ekonomi calon penerima sebagai upaya peningkatan ketepatan sasaran. Kemudian, Kemendikbudristek turut meningkatkan layanan KIP Kuliah Merdeka melalui pengembangan Monitoring Proses Pencairan.
Terakhir, Kemendikbudristek menyediakan layanan penyaluran biaya hidup melalui layanan keuangan digital (fintech) yang akan diujicoba bagi mahasiswa baru pada semester gasal tahun akademik 2024/2025. Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti menjelaskan anak-anak Indonesia harus diberikan kesempatan untuk melanjutkan kuliah pada program studi unggulan di kampus-kampus terbaik di seluruh Indonesia termasuk dari keluarga miskin dan rentan.