Rabu 07 Feb 2024 07:33 WIB

KSAL: TNI AL akan Beli Rudal Jelajah Antikapal dari Rocketsan Turki

Pabrikan Rocketsan juga digandeng untuk memproduksi rudal jelajah di Indonesia.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali di Dermaga Kolinlamil, Jakarta Utara, Selasa (6/2/2024).
Foto: Antara/Genta Tenri Mawangi.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali di Dermaga Kolinlamil, Jakarta Utara, Selasa (6/2/2024).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muhammad Ali menyampaikan, pabrikan Turki kemungkinan bekerja sama dengan Indonesia untuk bersama-sama membuat peluru kendali (rudal) jelajah antikapal. Rudal itu nantinya diproduksi di dalam negeri.

Menurut Ali, kerja sama itu diyakini merupakan bagian dari pembelian rudal ATMACA buatan perusahaan Turki, Rocketsan. Produksi rudal itu nantinya digunakan untuk memodernisasi persenjataan semua kapal perang TNI AL. Hanya saja, kata dia, kesepakatan kedua belah pihak belum final.

"Rudal ATMACA ini cukup bagus juga, sekelas Harpoon, sekelas Exocet, tetapi buatan Turki, dan ini dari Turki rencananya bersedia buat kerja sama dengan produk lokal, dengan komponen lokal, nanti bisa diharapkan menjadi rudal nasional," kata Ali saat ditemui di Dermaga Kolinlamil, Jakarta Utara, Selasa (6/2/2024).

Dalam paparan PT PAL kepada Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, galangan kapal pelat merah itu kemungkinan memasang rudal ATMACA di beberapa kapal. Di antaranya, untuk Parchim class, Fatahillah class, dan FPB-57 class. Dalam paparannya itu, PT PAL menyebut rudal ATMACA punya daya jelajah hingga 220 kilometer.

Terlepas dari itu, Ali menyebut, TNI AL masih mempelajari kapal mana yang bakal dipersenjatai rudal ATMACA. “Memang ada 41 kapal yang direncanakan melaksanakan refurbishment (modernisasi) secara bertahap, tetapi kita tidak bisa langsung. Kita teliti, pelajari lagi kemungkinan mana yang bisa ditempatkan rudal ATMACA," kata Ali.

Dalam paparan yang sama, saat Menhan Prabowo berkunjung ke galangan kapal PT PAL, menurutt Ali produsen kapal dalam negeri itu melaporkan progress modernisasi 41 kapal sudah mencapai 40 persen. Sebanyak 25 kapal perang telah diperbaiki bagian badannya.

Beberapa jenis kapal yang masuk dalam proyek modernisasi itu, antara lain fast patrol boat (FBB) class, Parchim class, PKR class, Sigma class, Bung Tomo class, dan Corvette Fatahillah class. Prabowo, di lokasi yang sama, juga meminta TNI AL mempelajari kapal-kapal lainnya yang juga butuh modernisasi.

"Tolong dipelajari kembali semua platform yang bisa kita modernisasi, kita akan modernisasi," kata Menhan Prabowo ke PT PAL.

Beberapa media asing bulan lalu memberitakan Indonesia melalui PT Republik Defesindo membeli 45 unit rudal ATMACA dari Rocketsan yang nantinya diperuntukkan kepada TNI Angkatan Laut. Jika pembelian itu benar, TNI AL menjadi pengguna asing pertama produk rudal jelajah antikapal buatan Turki itu.

Sejauh ini, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI belum mengumumkan secara resmi pembelian rudal ATMACA buatan Turki itu. Hanya saja, Rocketsan ikut dalam pameran Indodefence 2022 di Jakarta yang diadakan Kemenhan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement