REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan curah hujan di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan meningkat pada akhir Januari 2024. "Curah hujan kembali meningkat, waspada potensi bencana hidrometeorologi," kata Prakirawan BMKG di NTB Cakra Mahasurya Atmojo Pamungkas dalam keterangan tertulisnya di Mataram, Senin (22/1/2024).
Menurut prakiraan BMKG, selama dasarian III Januari 2024 (22 sampai 31 Januari) sebagian besar wilayah NTB sekitar 90 persen berpeluang menghadapi curah hujan lebih dari 50 milimeter per dasarian. Selama kurun itu, probabilitas sebagian besar wilayah Pulau Lombok bagian utara, Sumbawa bagian utara, serta Bima bagian utara mengalami curah hujan lebih dari 100 milimeter per dasarian berkisar 50 sampai 90 persen.
"Peluang curah hujan dengan intensitas 150 milimeter per dasarian terjadi di Lombok bagian utara sebesar 50 sampai 60 persen dan sebesar 70 sampai 90 persen di wilayah Labuhan Badas, Pekat, Sanggar dan Tambora," kata Cakra. BMKG menyampaikan bahwa wilayah Kecamatan Pekat di Kabupaten Dompu dan Kecamatan Labuhan Badas di Kabupaten Sumbawa berstatus siaga menghadapi dampak curah hujan tinggi, sedangkan Kecamatan Sanggar di Kabupaten Bima berstatus waspada, dan Kecamatan Tambora di Kabupaten Bima berstatus awas.
Saat ini, sebagian wilayah NTB telah memasuki musim hujan dan sebagian masih dalam masa peralihan musim. Warga diimbau untuk mewaspadai kemungkinan terjadi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor akibat hujan lebat disertai angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat lokal. Selain itu, warga disarankan memanfaatkan hujan untuk mengisi embung, waduk, dan tempat penampungan cadangan air yang lain.