Megawati, lanjut dia tentu tidak akan selamanya memimpin partai sebagai ketua umum. Sehingga, Mega bisa saja nanti meletakkan jabatannya sebagai ketum dalam keadaan kader tercerai berai.
“Ini warning untuk Bu Mega. Karena kepemimpinan beliau tidak akan selama-lamanya di PDIP. Dia harus meninggalkan legasi yang mempersatukan seluruh kader PDIP yang saling bersaing ini,” ucap Asrinaldi.
Diketahui, pada sela masa kampanye yang masih berjalan, kader PDIP, Maruarar Sirait berpamitan mundur dari PDIP. Keputusan Ara menjadi sorotan karena Ara adalah salah satu kader menonjol di partai berlambang banteng tersebut.
Ara menjadi anggota DPR RI dari Fraksi PDIP sejak 2004 sampai 2019. Selain itu putra salah satu pendiri PDIP, Sabam Sirait itu juga dua periode menjadi pengurus DPP PDIP.
Tapi, sejak 2015 lalu, Ara memang sudah tidak lagi diberi peran di PDIP. Dan pada Pemilu 2019 lalu, Ara juga kalah dalam pertarungan pemilu legislatif di Dapil Jawa Barat III.
Keputusan Ara mundur dari PDIP adalah karena ingin mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo. Tapi Ara belum menyebutkan secara gamblang apakah ia akan mendukung pasangan Prabowo-Gibran atau tidak.