REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian di Indonesia, Kampus Digital Kreatif Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Purwokerto menjalin kerja sama dengan Hiroshima University Japan dan Hijiyama University Jepang. Penandatangan nota kesepahaman dilakukan di Institut Teknologi Telkom Purwokerto, pada Sabtu (6/1/2024).
Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh Era Yuzaburo dari Hiroshima University, Tuswadi selaku Waku Pro Japan Hijiyama University, dan Chandra Kesuma selaku Kepala Kampus Universitas BSI kampus Purwokerto didampingi oleh Nuzul Imam Fadlilah selaku Kaprodi Teknologi Komputer serta Ina Maryani selaku Kaprodi Sistem Informasi.
Chandra Kesuma mengungkapkan kerja sama ini mencakup berbagai bidang termasuk pendidikan, penelitian dan pertukaran akademis. Selain itu, kerja sama ini juga mencakup kolaborasi dalam penelitian.
“Para peneliti dari kedua universitas akan bekerja sama dalam program penelitian yang saling menunjang, dengan tujuan untuk menghasilkan penemuan-penemuan baru dan berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Keahlian yang dimiliki oleh masing-masing universitas akan diintegrasikan untuk mengatasi tantangan-tantangan global dan memberikan solusi inovatif,” ujar Chandra dalam keterangan rilis, Senin (8/1/2024).
Ia menambahkan, kerja sama ini merupakan langkah besar bagi kedua universitas dalam meningkatkan mutu pendidikan dan penelitian. Dengan menggabungkan sumber daya dan keahlian dari Universitas BSI kampus Purwokerto dan Hiroshima University, serta Hijiyama University, dapat mencapai hasil yang lebih baik dalam mencetak generasi yang unggul dan berkontribusi pada perkembangan ilmu pengetahuan global.
“Kesepakatan ini diharapkan akan membawa dampak positif tidak hanya bagi kedua universitas tetapi juga untuk masyarakat luas. Kedua pihak berkomitmen untuk melaksanakan kerjasama ini dengan penuh semangat dan integritas, menjadikannya sebagai tonggak penting dalam pengembangan pendidikan dan penelitian di kedua negara,” ujarnya.