Kamis 11 Jan 2024 12:25 WIB

Mahasiswa Prodi Public Relations Universitas BSI Lakukan Kunjungan Ilmiah Ke Museum Bahari

Kunjungan ilmiah bertujuan berikan pemanfaatan museum bagi generasi muda.

Program studi (Prodi) Public Relations atau Hubungan Masyarakat Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) lakukan kunjungan ilmiah ke Museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara.
Foto: Dok. Universitas BSI
Program studi (Prodi) Public Relations atau Hubungan Masyarakat Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) lakukan kunjungan ilmiah ke Museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program studi (Prodi) Public Relations atau Hubungan Masyarakat Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) lakukan kunjungan ilmiah ke Museum Bahari, Penjaringan, Jakarta Utara. Bertujuan sebagai edukasi informasi, komunikasi dan kehumasan Museum.

Ita Suryani selaku Kaprodi Hubungan Masyarakat Universitas BSI mengungkapkan bhawa dengan mengenal lebih dalam mengenai bagaimana sejarah informasi dan komunikasi serta ruang lingkup kehumasan di Museum Bahari, diharapkan mahasiswa menjadi lebih teredukasi. 

Baca Juga

Menurutnya, Pengembangan dan pemanfaatan museum perlu upaya dan dukungan dari masyarakat khususnya kaum muda saat ini. Hal ini sebagai Langkah menuju pemberdayaan museum sebagai destinasi edukasi dan wisata. 

“Kekuatan digitalisasi saat ini memberikan dampak yang sangat besar terhadap perkembangan museum. Dengan merebaknya media sosial maka dengan mudah masyarakat akan membagikan informasi mengenai kegiatan mereka dengan cara mudah saat ini yakni membuat konten kreatif,” ungkapnya, dalam rilis yang diterima, Kamis (11/1/2024). 

Lanjutnya, dari sinilah awal mula sebuah destinasi wisata akan mulai terkenal/viral di masyarakat, tidak terkecuali museum. Harapan kedepannya museum dapat menjadi salah satu destinasi yang diminati masyarakat tidak hanya bagi pencari informasi tugas sekolah/kuliah melainkan sebagai objek wisata keluarga serta kegiatan kunjungan ilmiah ke Museum Bahari menjadi sebuah kegiatan yang berkelanjutan. 

Sementara itu, Kepala Satuan Pelaksana Koleksi, Edukasi dan Informasi Museum Bahari, Dodi mengatakan bahwa museum identik dengan kuno, scary dan bahkan tidak diminati untuk dikunjungi sebagai destinasi wisata. Hanya saja dengan perkembangan digitalisasi saat ini yakni adanya internet dan media sosial, museum sudah mulai banyak dikunjungi masyarakat dengan berbagai maksud dan tujuan. 

“Seperti mencari lokasi/spot foto yang unik, memenuhi tugas sekolah/kuliah hingga pada kunjungan sekolah. Kemudian kegiatan yang dilakukan ole masyarakat diposting pada media sosial sehingga banyak yang melihat dan memberikan komentar,” katanya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement