REPUBLIKA.CO.ID, oleh Antara, Nawir Arsyad Akbar, Eva Rianti
Ganjar Pranowo mengaku membuka peluang kolaborasi bersama pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar apabila Pilpres 2024 harus berjalan dua putaran. Hal tersebut disampaikan Ganjar di Banyumas, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menjawab pertanyaan awak media mengenai capres Anies Baswedan yang bersalaman dengan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Puan Maharani usai debat ketiga yang mempertemukan antarcapres di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (7/1/2024) malam.
"Ya semua kemungkinan dapat terjadi. Saya juga salaman sama Mas Anies, salaman juga dengan Pak Prabowo juga. Jadi Mas Anies kita salaman, Pak Prabowo salaman, saya salaman semuanya," kata Ganjar dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Selasa (10/1/2024).
Sebelumnya, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan salaman antara Ketua DPP PDIP, Puan Maharani dengan Anies Rasyid Baswedan menunjukkan etika politik yang baik. Tak seperti Prabowo Subianto yang memilih tak menyalami Anies usai debat.
"Salamannya Mbak Puan dengan Mas Anies dan Gus Muhaimin itu bagus. Jadi malah kontras dengan Pak Prabowo yang tidak mau salaman dengan Mas Anies," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Senin (8/1/2024).
Jelasnya, Puan dengan Prabowo memiliki perbedaan sikap dalam memandang sebuah perdebatan menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Justru, Prabowo enggan menyalami Anies dengan alasan senioritas.
"Jadi itu yang membedakan. Mbak Puan salaman dengan Pak Anies, justru Pak Prabowo yang tidak mau salaman dengan Pak Anies," ujar Hasto.
Peristiwa tidak salaman antara calon presiden Prabowo Subianto dan Anies Baswedan usai debat tadi malam viral. Biasanya, masing-masing calon saling bersalaman saat acara debat yang digelar KPU selesai.
Namun, pasangan capres nomor urut 01 dan 02 tidak bersalaman. Keduanya pun… pic.twitter.com/YKwDPEuqgv
— Republika.co.id (@republikaonline) January 8, 2024