Kamis 04 Jan 2024 23:52 WIB

Indonesia Peringkat Kedua Negara Paling Banyak Dilanda Gempa

Warga diminta wasapda dengan tebing curam karena gempa susulan bisa memicu longsor.

Salah satu rumah yang hancur akibat gempa di Cipameungpeuk, Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (3/1/2023). Ratusan warga yang terdampak gempa, saat ini tinggal di tenda darurat yang disiapkan pemerintah. Pasca gempa Magnitudo 4.8 jelang Tahun Baru pekan lalu, gempa susulan masih mengguncang wilayah Kabupaten Sumedang. Terakhir, gempa berkekuatan lebih rendah Magnitudo 2,3 terjadi Rabu dini hari. Saat ini warga, dan semua unsur terkait tetap waspada.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Salah satu rumah yang hancur akibat gempa di Cipameungpeuk, Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Rabu (3/1/2023). Ratusan warga yang terdampak gempa, saat ini tinggal di tenda darurat yang disiapkan pemerintah. Pasca gempa Magnitudo 4.8 jelang Tahun Baru pekan lalu, gempa susulan masih mengguncang wilayah Kabupaten Sumedang. Terakhir, gempa berkekuatan lebih rendah Magnitudo 2,3 terjadi Rabu dini hari. Saat ini warga, dan semua unsur terkait tetap waspada.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan data STATISTA menyebut Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara paling banyak dilanda gempa.

"Tahukah, kita ada di peringkat kedua," kata Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Kamis (4/1/2024).

Baca Juga

Ia menyampaikan berdasarkan data STATISTA periode 1990 sampai dengan 2024, Indonesia berada di urutan kedua dengan 166 kali gempa besar setelah China yang sebanyak 186 kali gempa. Ia mengemukakan di Indonesia terdapat 13 segmen subduksi lempeng, lebih dari 295 sesar aktif, termasuk yang belum terpetakan.

"Banyaknya aktivitas gempa di berbagai tempat akhir-akhir ini masih wajar dan bukan berarti saling picu antargempa karena memang sumber gempa kita banyak," katanya.

Ia mengimbau warga waspada dengan kawasan perbukitan dengan tebing curam karena gempa susulan yang signifikan dapat memicu longsor (land slide) dan runtuhan batu (rock fall).

"Apalagi pascahujan, ketidakstabilan lereng mudah terjadi sehingga dapat memicu longsor," katanya.

Daryono mengatakan hingga 2023...

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement