Sabtu 13 Jan 2024 18:10 WIB

Survei: Tingkat Kepuasan Publik ke Jokowi Masih Tinggi

Tingkat kepuasan terhadap Jokowi dinilai tidak terlalu banyak berubah.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden Joko Widodo
Foto: Setpres RI
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hasil survei Polling Institute terbaru menunjukan tingkat kepuasan publik atau approval terhadap kinerja Presiden masih tetap tinggi, yakni 77,4 persen. Survei Polling Institute ini dilakukan pada 26-28 Desember 2023 dengan sampel sebanyak 1.246 responden. 

Survei dilakukan menggunakan kombinasi metode Random Digit Dialling (RDD) dan Double Sampling (DS). Margin of error survei diperkirakan sekitar 2,9 persen. "Kita temukan tidak banyak dinamika dari survey terakhir di 78,3, sekarang di 77,4 persen. Jadi pergerakannya tidak signifikan, dinamikanya masih dalam rentang margin of error, masih sangat tinggi mayoritas pemilih kita yang masih sangat puas dengan kinerja Presiden Jokowi," kata Peneliti Utama Polling Institute, Kennedy Muslim, Rabu (3/1/2024).

Baca Juga

Sedangkan sebanyak 18,1 persen responden menyatakan kurang puas terhadap kinerja Presiden dan 3,2 persen responden menyatakan tidak puas sama sekali.  "Mayoritas merasa puas dengan kinerja Jokowi sebagai presiden, 77,4 persen tidak banyak berubah," ujar Kennedy. 

Sementara terkait pemilihan partai DPR RI, hasil survei Polling Institute juga menemukan bahwa elektabilitas Partai Gerindra masih tertinggi, yakni mencapai 17,7 persen.

Sedangkan PDIP sebesar 17,4 persen. Kemudian diikuti Golkar 9,9 persen, PKB 8,8 persen, PKS 6,2 persen, NasDem 6,1 persen, PAN 4,5 persen, dan Demokrat 4,1 persen. "Gerindra dan PDIP lebih banyak dipilih, masing-masing sekitar 17,7 persen dan 17,4 persen," ujarnya. 

Kennedy menyebut, terjadi penurunan secara konsisten terhadap suara di PDIP. Sedangkan Gerindra mengalami kenaikan suara sejak Agustus hingga Desember 2023. 

"Sedangkan untuk partai lain tampak cukup konstan, Nasdem masih sedikit naik dari Agustus itu masih di 4,6, kemudian ini terus naik hingga sekarang di 6,1 persen," jelas Kennedy.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement