REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang menyampaikan perayaan malam tahun baru 2024 tidak dipusatkan di satu lokasi tertentu. Lokasi perayaan akan tersebar di seluruh wilayah di Kota Atlas itu.
"Kami serahkan pada teman-teman pegiat dan pelaku pariwisata. Dari perhotelan sudah ada 12 titik," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Wing Wiyarso di Semarang, Kamis (28/12/2023).
Dari pengelola tempat hiburan dan rekreasi, kata dia, juga sudah banyak yang mengajukan izin untuk menggelar perayaan malam pergantian tahun, seperti di Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Jateng dan Pantai Marina. "Kami memang sebar di seluruh kota agar keramaian tidak hanya terpusat di pusat kota saja. Ini memang sesuai arahan Ibu Wali Kota," katanya.
Menurut dia, Pemkot Semarang memang mendorong seluruh pemangku kepentingan, termasuk pengusaha tempat wisata untuk berpartisipasi aktif dalam meramaikan malam pergantian tahun. Diakuinya, Pemkot Semarang pada tahun ini tidak berencana menggelar seremonial perayaan tahun baru, tetapi lebih mendorong partisipasi aktif para pemangku kepentingan terkait.
"Pemkot Semarang untuk sementara tidak. Kami berpikir karena tahun politik juga ya," katanya.
Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu mengatakan saat ini memang tengah mendorong penyelenggaraan kegiatan agar tidak hanya bersumber dari anggaran daerah. Dalam penyelenggaraan perayaan malam pergantian tahun pun demikian, kata Ita sapaan akrab Hevearita, sehingga pada tahun ini Pemkot Semarang tidak menggelar perayaan tahun baru.
"Kami juga mendorong dari non-APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah). Tidak masalah, karena kami juga bisa berpartisipasi, misalnya di Pantai Marina atau di hotel-hotel," katanya. Di sisi lain, kata dia, Pemkot Semarang memang ingin agar perayaan malam tahun baru tersebar secara merata di seluruh wilayah, tidak hanya terpusat di kawasan pusat kota.