REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Serikat buruh yang tergabung dalam solidaritas buruh IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park) mendesak dan menuntut tanggung jawab negara dan PT IMIP atas tragedi meledaknya smelter 41 di Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS). Tragedi di Morowali, Sulawesi Tengah (Sulteng) memakan korban 13 nyawa pekerja, 5 orang di antaranya buruh yang berasal dari China.
“Mendesak negara untuk mengusut tuntas kasus kecelakaan kerja di PT ITSS di kawasan PT IMIP. Diduga kuat bahwa PT ITSS dengan sengaja mengondisikan buruh dalam kondisi kerja berbahaya,” ujar Ketua Umum Konfederasi KASBI, Sunarno dalam keterangannya, Selasa (26/12/2023)
Kemudian solidaritas buruh IMIP juga menuntut PT ITSS untuk memberikan hak bagi buruh dan keluarganya yang menjadi korban kecelakaan. Lalu mendesak negara untuk menginvestigasi semua perusahaan di IMIP dengan melibatkan serikat buruh dan meningkatkan tingkatkan standar keselamatan kerja yang menjamin hak dasar buruh termasuk infrastruktur keselamatan dan kebijakan operasional produksi.
“PT IMIP harus bertanggung jawab penuh terhadap kecelakaan kerja. Hentikan intimidasi terhadap buruh PT ITSS dan IMIP yang mendokumentasikan peristiwa kecelakaan kerja. Kemudian hentikan mengorbankan hak buruh untuk kepentingan investor. Mendesak negara menjamin hak-hak buruh yang bekerja di PT IMIP.