Rabu 20 Dec 2023 05:44 WIB

Akhirnya JK Dukung AMIN di Pilpres 2024, Cak Imin Mengaku Sempat Khawatir

Dukungan JK bisa memperkuat suara pemilih di berbagai wilayah di Indonesia.

Rep: Eva Rianti/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Presiden Republik Indonesia ke 10 dan 12 Jusuf Kalla
Foto:

"Beliau menekankan perlunya berhati-hati dalam memilih pemimpin.  Terlebih lagi pemimpin nasional. Harus benar benar diperhatikan rekam jejak, pengalaman, kompetensi, intelektual, dan integritas," ujar Sudirman. 

 

Sebelumnya diketahui, Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla atau JK resmi mendukung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 'AMIN' dalam Pilpres 2024. JK menilai pasangan AMIN merupakan pemimpin yang tepat untuk Indonesia ke depan. Hal itu dikonfirmasi oleh Juru Bicara JK, Husain Abdullah. 

 

"Karena merasa punya tanggung jawab moral agar rakyat tidak salah dalam memilih pemimpin yang akan memimpin Indonesia dalam 5 tahun ke depan, maka Selasa (19/12/2023) di Makassar, M. Jusul Kalla menyampaikan secara terbuka jika dirinya memilih Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar," kata Husain dalam keterangannya, Selasa (19/12/2023). 

 

Husain menjelaskan bahwa selama ini JK menyampaikan dirinya tidak memihak alias netral. Meski begitu, Husain menyebut wapres RI ke-10 dan 12 itu mengaku tetap punya pandangan politik. 

 

"Pak JK tentunya memiliki pilihan politik. Dan berdasarkan track record Anies Baswedan yang ia ketahui, Pak JK berkeyakinan jika Anies adalah orang yang tepat memimpin Indonesia ke depan. Bagi JK yang dua priode menjabat sebagai Wapres RI untuk dua presiden berbeda, Anies adalah murid politiknya," terangnya. 

 

Anies dinilai memiliki keluasan pengetahuan, pengalaman, kejujuran, serta integritas. Eks Gubernur DKI Jakarta itu dianggap memiliki keunggulan di aspek-aspek tersebut sehingga layak untuk dipilih. 

 

Husain melanjutkan, JK tidak ingin mengomentari calon lainnya. Tetapi dirinya memberikan edukasi dan tips memilih presiden agar rakyat memilih yang etikanya baik, tidak pemarah, dan jika dikritik terbuka serta bisa menerima dan tenang. 

 

Sebab, lanjutnya, di mata Jusuf Kalla, seorang pemimpin tidak boleh pemarah karena yang pemarah dapat membahayakan bangsa yang secara historis pernah diwarnai konflik dalam negeri, seperti di Papua, Aceh, Poso, Ambon dan di Kalimantan. 

 

"Seorang pemimpin juga harus adil agar dapat memakmurkan rakyatnya. Seorang pemimpin harus mengerti ekonomi dasar. Seorang pemimpin tidak boros asal belanja karena dapat membuat negeri bangkrut. Bagi JK, Anies seorang bersikap adil, mengerti ekonomi dasar dan penuh perhitungan," jelasnya.  

 

"Dan yang tidak kalah pentingnya, Anies dan Cak Imin memiliki dasar agama yang kuat," lanjutnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement