Selasa 14 May 2024 11:40 WIB

Komnas: Napak Reformasi Bisa Jadi Muatan Lokal Pelajaran Sejarah

Komnas Perempuan minta Pemprov DKI jadikan Napak Reformasi masuk muatan lokal.

Sejumlah mahasiswa melakukan aksi peringatan Reformasi di Kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta. Komnas Perempuan minta Pemprov DKI jadikan Napak Reformasi masuk muatan lokal.
Foto: Republika/Prayogi
Sejumlah mahasiswa melakukan aksi peringatan Reformasi di Kawasan Patung Kuda, Monas, Jakarta. Komnas Perempuan minta Pemprov DKI jadikan Napak Reformasi masuk muatan lokal.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) meminta dukungan kepada Pemprov DKI Jakarta untuk menjadikan Napak Reformasi sebagai muatan lokal pendidikan sejarah.

"Komnas Perempuan bersama komunitas korban dan pendamping terus mendorong dukungan yang lebih luas dari Pemerintah DKI Jakarta, termasuk untuk menjadikan Napak Reformasi sebagai muatan lokal pendidikan sejarah," kata Ketua Komnas Perempuan Andy Yentriyani dalam acara bertajuk "Pelanggaran HAM Masa Lalu di Persimpangan Jalan" di Jakarta, Senin (14/5/2024).

Baca Juga

Upaya tersebut untuk memastikan agar peristiwa Tragedi Mei 1998 tidak dilupakan atau terus dikenang pada masa mendatang. Dia menyebut prasasti yang dibangun di pemakaman Pondok Rangon, Jakarta Timur, menjadi salah satu kesuksesan upaya komunitas korban, pendamping, dan Komnas Perempuan untuk menghormati para korban Tragedi Mei 1998.

"Langkah serupa juga masih terus kita upayakan memorialisasi di Solo yang akan dilakukan di tahun ini, mengingat di daerah itu juga ada makam yang tidak dapat diidentifikasi dari Tragedi Mei 1998," kata Andy Yentriyani.

Pihaknya juga mendukung inisiatif rencana memorialisasi di Universitas Negeri Medan yang memiliki sejarah temuan kekerasan seksual aparat terhadap mahasiswi yang berdemo saat peristiwa Mei 1998.

"Surabaya, dengan isu penghilangan paksanya dan juga temuan kasus kekerasan seksual pada rentetan menjelang dan sesudah peristiwa Mei '98," katanya.

Komnas Perempuan juga mendukung gagasan memorialiasi di Kupang, terkait Tragedi 1965 yang digagas masyarakat sipil, terutama para perempuan tokoh agama.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement