Kamis 14 Dec 2023 19:41 WIB

Nasib Citra Gemoy Prabowo Seusai Debat Perdana Capres Menurut Pengamat

Sebelum debat capres, Prabowo dicitrakan tim kampanyenya sebagai capres gemoy.

Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan gagasannya saat debat perdana Calon Presiden di Halaman gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Selasa (12/12/2023). Debat capres perdana mengangkat tema Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, Penguatan Demokrasi, kerukunan masyarakat, dan pelayanan publik.  Debat tersebut berlangsung selama 120 menit yang terdiri dari 6 segmen dan 18 pertanyaan yang dipandu oleh moderator Ardianto Wijaya dan Valerina Daniel.
Foto:

Opini berbeda disampaikan analis politik dan Direktur Eksekutif Aljabar Strategic, Arifki Chaniago, yang mengatakan, respons emosional capres nomor urut 2, Prabowo Subianto, saat menghadapi rivalnya pada forum debat perdana capres yang digelar KPU di kawasan Menteng Jakarta, Selasa (12/12/2023) malam tidak akan merusak citra capres gemoy yang dilekatkan Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran. Arifki melihat Prabowo menaikkan nada bicaranya kepada rival baik itu Anies Baswedan dan juga Ganjar Pranowo, karena merespons upaya framing yang cukup serius.

Arifki mencontohkan, saat Ganjar yang menyerang dengan isu hak asasi manusia (HAM) serta kasus etik Mahkamah Konstitusi. Serta Anies yang mengarah kepada menurunnya kualitas demokrasi saat Prabowo menggaet putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming sebagai cawapres. 

“Pertanyaan-pertanyaan yang dilemparkan Anies maupun Ganjar itu terkalu kuat. Prabowo serius menanggapi untuk membuat isu-isu tersebur clear dan tidak melebar kemana-mana,” kata Arifki, kepada Republika.co.id, Rabu (13/12/2023).

Di luar pembahasan HAM, demokrasi dan fenomena orang dalam, Arifki melihat Prabowo masih santai. Bahkan Prabowo masih menyempatkan menari dan bercanda untuk menegaskan citra gemoy yang disematkan pada dirinya. 

Dan Prabowo, lanjut Arifki, karena hampir satu periode tergabung ke dalam pemerintahan Joko Widodo, telah memahami bahwa beberapa isu yang digulirkan Anies dan Ganjar tak dapat diselesaikan dengan mudah. Seperti contoh dalam penyelesaian isu Papua, Prabowo menyebut bukanlah perkara semudah membalikkan telapak tangan.

Lalu, Prabowo juga terlihat gerah karena sudah empat kali ikut kontestasi Pilpres, ia masih saja diserang dengan isu HAM. Sehingga, Prabowo menyebut Ganjar sangat tendensius usai melemparkan isu HAM karena itu tersebut sudah menjadi gorengan lima tahunan setiap dirinya maju di pilpres. 

“Prabowo terlihat serius menanggapi supaya masalah ini clear dan dijadikan bahan menyerang dirinya setiap kali elektabilitasnya naik,” ucap Arifki. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement