Rabu 13 Dec 2023 19:12 WIB

Aktor Intelektual Pengaturan Skor Sepak Bola di Indonesia Ditangkap

Satgas Antimafia Bola juga menangkap tersangka terkait rumah judi sepak bola SBOTOP.

Rep: Bambang Noroyono/ Red: Andri Saubani
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo (kiri) bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir berbincang disela konferensi pers kasus praktek match fixing dan perjudian online di Mabes Polri, Jakarta, Rabu, (13/12/2023). Polri bekerja sama dengan Satgas Anti Mafia Bola telah menangkap sebanyak 8 tersangka terkait pengaturan skor di Liga 2 dan 1 orang berinisial VW (60) yang berperan pemberi suap saat ini berstatus DPO, sebelumnya PSSI dan Kapolri telah menandatangani nota kesepahaman untuk pengamanan kompetisi sepak bola tanah air.
Foto:

Selain meringkus mafia bola pengatur skor laga-laga sepak bola di Tanah Air, Mabes Polri juga menangkap empat tersangka rumah judi online sepak bola SBOTOP. Pengungkapan situs judi online sepak bola tersebut hasil dari kerjasama dengan Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI).

Satu kesebelasan sepak bola liga nasional, diduga turut terlibat menjadi klub yang mendapatkan dana sponsor dari situs perjudian yang berbasis di Filipina tersebut. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pengungkapan judi online sepak bola nasional itu adalah kasus yang menarik.

“Pengungkapan kasus ini menarik, karena seperti kita ketahui rumah judi online SBOTOP ini, skalanya internasional, perputaran uangnya ini mencapai ratusan miliar, dan kita sudah ketahui lokasi server-nya ada di Filipina,” begitu kata Sigit saat konfrensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Rabu (13/12/2023).

Meskipun lokasi server-nya berada di luar negeri, namun aktivitas perjudiannya juga menyentuh ranah sepak bola di Indonesia. “Ini diikuti oleh 43 ribu member, baik yang tersebar di berbagai negara, maupun di Indonesia,” ujar dia.

Karena itu, di Indonesia, Polri, bersama-sama PSSI mengungkap sindikatnya demi membuat kompetisi sepak bola Indonesia bebas dari praktik-praktik perjudian. “Ini akan terus kita lakukan, sebagai komitmen bersama, untuk memberantas match fixing atau permainan judi yang memengaruhi kompetisi sepak bola Indonesia,” begitu ujar Sigit.

Polri, bersama PSSI, juga turut menggandeng Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), agar dilakukan penelusuran uang perjudian yang beredar di Indonesia dari rumah judi SBOTOP tersebut. Kepala Satgas Antimafia Bola Polri Inspektur Jenderal (Irjen) Asep Edi Suheri mengatakan, empat tersangka yang ditetapkan dalam pengungkapan SBOTOP tersebut adalah S (27 tahun), DR (26), L (32), dan TRR (32). 

Asep menerangkan, SBOTOP yang server-nya berada di Filipina menjalarkan jaringan judi online-nya ke Indonesia melalui dua laman. Yakni www.bolehplay.com dan www.sepaktop.com.

Dari penyidikan diketahui putaran uang judi online melalui jejaring tersebut mencapai hampir setengah triliun per tahun. “Dari praktik perjudian online selama setahun ini diketahui mencapai 481 miliar rupiah,” kata Asep.

Dari penyidikan juga diketahui, adanya manajemen kesebalasan di Indonesia yang menjadikan rumah judi tersebut sebagai sponsor.

“Situs SBOTOP ini diduga mensponsori salah-satu klub sepak bola di Indonesia,” terang Asep.

Namun, Asep tak membeberkan klub mana yang dia maksud. Untuk penyidikan lanjutan, kata dia, tim Satgas Antimafia Bola Polri sudah memeriksa sebanyak 16 saksi, dan dua ahli ITE, serta para ahli pidana, termasuk pakar dari PPATK untuk mengungkap tuntas tentang aktivitas perjudian online sepak bola di Indonesia tersebut.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement