REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei terbaru terkait pilihan partai jika pemilihan anggota DPR dilakukan saat ini. Hasilnya, PDIP masih banyak dipilih di angka 19,7 persen.
Kendati demikian, tren pilihan terhadap PDIP cenderung terus menurun jika dibandingkan hasil survei sebelumnya pada Oktober 2023, yakni sebesar 22,5 persen. Pun pada September 2023, tingkat keterpilihan partai moncong putih tersebut sebesar 23,4 persen.
"Ada kecenderungan pilihan terhadap PDIP terlihat menurun, terutama sejak September hingga Desember," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia, Djayadi Hanan dalam rilis survei terbarunya bertema 'Debat Capres, Netralitas Pemilu, dan Elektabilitas' di Jakarta, Ahad (10/12/2023).
Setelah PDIP, partai yang paling banyak dipilih selanjutnya adalah Gerindra sebanyak 18,2 persen. Menurut Djayadi, Gerindra secara konsisten terus mengalami peningkatan, yakni dari 12,1 persen pada Januari 2023 menjadi 18,2 persen pada Desember 2023.
Selain Gerindra, Golkar paling banyak dipilih di urutan ke-3, yakni sebesar 10,5 persen. Kemudian, diikuti PKB sebesar 8,5 persen, PKS sebesar 5,5 persen, Demokrat 5,4 persen, dan PAN 4,1 persen. Partai lainnya lebih rendah dari 4 persen atau berpotensi tidak lolos parliamentary threshold.
"Yang mengalami peningkatan lainnya partai Golkar, PKS, dan umumnya partai-partai lain cenderung menguat walaupun sedikit. Kecuali PPP yang stagnansi," kata Djayadi.
Survei LSI dilakukan pada 3-5 Desember 2023 dengan melibatkan 1.426 responden. Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD), yakni teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Sebanyak 1.426 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Adapun margin of error survei diperkirakan sekitar 2.6 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.
Politik menyerang tak laku...