Rabu 06 Dec 2023 12:58 WIB

Jalur Pendakian Dibuka Meski Marapi Berstatus Waspada, Polda Sumbar Panggil BKSDA

Polisi memanggil BKSDA untuk mencari adakah unsur kelalaian menyusul erupsi Marapi.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andri Saubani
Dalam foto tak bertanggal yang dirilis 5 Desember 2023, oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional Indonesia (BASARNAS), tim penyelamat bersiap mengevakuasi jenazah seorang pendaki yang tewas dalam letusan Gunung Marapi di Agam, Sumatera Barat, Indonesia. Tim penyelamat yang mencari di lereng berbahaya gunung berapi Marapi di Indonesia menemukan lebih banyak mayat di antara para pendaki yang terkena letusan mendadak dua hari lalu.
Foto:

Plh Kepala BKSDA Sumbar, Dian Indriati, mengatakan pihaknya telah mengetahui status Gunung Marapi berada di level II sejak kejadian erupsi 2011 lalu. Sejak erupsi 2011 tersebut jalur pendakian tidak dibuka.

Namun, ia beralasan, karena banyaknya animo masyarakat terkait wisata khusus pendakian, BKSDA Sumbar membuka kembali jalur pendakian pada Juli 2023. "Memang saat itu sudah dinyatakan level II (waspada) sejak erupsi 2011. Sejak itu tidak pernah ada status naik ataupun turun dari Gunung Marapi," kata Dian Indriati, Selasa (5/12/2023). 

Dian menyebut saat membuka lagi jalur pendakian Gunung Marapi, BKSDA Sumbar telah melakukan konsultasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) di Bandung. Dari konsultasi itu, memang seluruh gunung berapi yang ada di Indonesia berstatus level II (waspada). Termasuk Gunung Rinjani, Kerinci dan Bromo‎. 

"Tapi mereka tetap membuka jalur pendakian. Darisitu kita juga membuka jalur pendakian di Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Marapi," ujar Dian.

Dian menjelaskan saat membuka lagi jalur pendakian TWA Gunung Marapi Juli 2023 lalu, mereka sekaligus merilis sistem pemesanan tiket secara daring (booking online). Melalui sistem booking online itu, menurut Dian, pihaknya dapat memfilter pendaki yang akan naik. Dian menambahkan saat pembukaan jalur pendakian di TWA Gunung Marapi ini, pihaknya membuka tiga pintu, yaitu, Aia Angek, Koto Baru dan Batu Palano. Semula mereka berharap pembukaan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. 

"Sebetulnya itu sih kita membuka kembali pendakian. Membuka kembali TWA Marapi ini sebagai wisata minat khusus pendakian," ucap Dian. 

Dia juga mengatakan, dengan adanya dampak dibukanya kembali jalur pendakian di TWA Gunung Marapi, ini menjadi tanggung jawab bersama. Karena saat sebelum dibukanya kembali jalur pendakian di TWA Gunung Marapi, pihaknya sudah melakukan koordinasi dan rapat dengan stakeholder terkait, termasuk, dengan BMKG, dinas pariwisata, dan Badan Vulkanologi‎.

photo
Seusai Kebakaran Kawasan Wisata Gunung Bromo - (Infografis Republika)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement