REPUBLIKA.CO.ID, MANADO--Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau warga mematuhi radius bahaya Gunung Awu di Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara.
"Memang gempa dangkal dan gempa dalam saat ini sangat intensif, karena itu kami masih mempertahankan pada status waspada level dua," kata Ketua Tim Kerja Gunung Api PVMBG, Ahmad Basuki di Manado, Selasa (5/12/2023).
Dia mengatakan, gejala erupsi Gunung Api ditandai dengan frekuensi gempa yang mencapai seratusan. "Karena itu kami terus memantau perkembangan, kalau memang gempanya mencapai seratusan maka kita akan menaikkan statusnya," ujarnya.
Saat ini menurut dia, Gunung Awu sementara dalam peningkatan kegiatan kegempaan, karena gempa dangkal meningkat bila dibandingkan dengan kondisi normalnya. Pada tanggal 4 November, terekam sebanyak 21 kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo antara tujuh hingga 50 milimeter dengan durasi: 5-20 detik.
Berikutnya, sebanyak enam kali gempa vulkanik dalam dengan amplitudo 5-50 milimeter, S-P: 0.5 detik, durasi : 5-14 detik, gempa tektonik lokal sebanyak satu kali dengan amplitudo: 14 milimeter, S-P: 5 detik, durasi: 24 detik serta gempa tektonik jauh sebanyak 72 kali dengan amplitudo: 10-50 milimeter, S-P: 18-20 detik, Durasi: 70-490 detik.
Pada tingkat aktivitas waspada, PVMBG merekomendasikan masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati dan beraktivitas di dalam radius tiga kilometer dari kawah puncak Gunung Awu.
Masyarakat di sekitar Gunung Awu diharapkan tetap tenang, tidak terpancing isu-isu mengenai aktivitas yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta mengikuti arahan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Kepulauan Sangihe.
Masyarakat maupun pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan tingkat aktivitas maupun rekomendasi Gunung setiap saat melalui aplikasi MAGMA Indonesia yang dapat diakses melalui website https://magma.esdm.go.id atau melalui aplikasi android MAGMA Indonesia.