Senin 04 Dec 2023 19:09 WIB

Buntut Pernyataan Ade Armando, Baliho PSI Terancam Dibersihkan dari Yogyakarta

Pernyataan Ade Armando dinilai telah menghina dan menyakiti rakyat DIY.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Teguh Firmansyah
Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta Untuk Sinambungan Keistimewaan (PAMAN USMAN) membawa poster Ade Armando saat aksi damai di Kantor DPW  PSI Yogyakarta, Senin (4/12/2023).
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta Untuk Sinambungan Keistimewaan (PAMAN USMAN) membawa poster Ade Armando saat aksi damai di Kantor DPW PSI Yogyakarta, Senin (4/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Warga DIY yang tergabung dalam Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta untuk Sinambungan Keistimewaan (Paman Usman) meminta ada sikap tegas dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terhadap Ade Armando menyusul pernyataannya yang menyinggung DIY sebagai dinasti politik.

Perwakilan Paman Usman, Widihasto mengatakan, pihaknya akan membersihkan simbol-simbol PSI dari DIY jika tidak ada sikap yang jelas dari PSI terhadap Ade Armando. Hal tersebut disampaikan dalam aksi demonstrasi yang digelar di depan Kantor DPW PSI DIY, Senin (4/12/2023).

Baca Juga

"Kalau tidak ada sikap yang jelas dari PSI kepada Ade Armando, kita rakyat Yogya akan bersihkan simbol-simbol PSI di Yogya. Kita bersihkan PSI dari Yogya, dan tadi kader-kader PSI tidak keberatan," kata Hasto yang juga Siber Keistimewaan tersebut.

Hasto menyebut, pernyataan Ade Armando telah menghina dan menyakiti rakyat DIY. Pembersihan simbol-simbol PSI akan dilakukan dengan mencopoti baliho yang berhubungan dengan PSI jika tidak ada sikap yang jelas dari PSI terhadap kadernya tersebut.

"Kita akan copoti baliho-baliho PSI di Yogya yang bertebaran banyak sekali itu. Ngapain dia bertengger disitu kalau dia menghina rakyat Yogya, kita minta PSI secara organisasi bersikap terhadap Ade Armando," ucap Hasto.

Setidaknya, pihaknya memberikan waktu dua hari kepada PSI untuk mengambil sikap terhadap Ade Armando hingga Rabu (6/12/2023). Jika dalam waktu yang ditentukan tidak ada sikap politik yang diambil PSI terhadap kadernya, maka pihaknya akan melakukan pembersihan simbol-simbol PSI dari DIY.

"Ini adalah aspirasi masyarakat, menyuarakan kepentingan masyarakat DIY yang kita tahu perjuangan UU Keistimewaan melalui proses yang sangat panjang, dan Yogya kita tahu menjadi bagian yang sah dari NKRI sejak proklamasi kemerdekaan RI. Tidak bisa begitu saja dilecehkan oleh kader PSI. Kita beri waktu dua hari sampai Rabu untuk PSI melakukan sikap," jelasnya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement