Senin 04 Dec 2023 14:24 WIB

Sebanyak 29 Pendaki Saat Erupsi Gunung Marapi Erupsi Berasal dari Riau, Enam Belum Turun

Sebanyak 29 dari 75 pendaki saat Gunung Marapi erupsi berasal dari Riau.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andri Saubani
Gunung Marapi memuntahkan material vulkanik saat meletus di Agam, Sumatera Barat, Indonesia, Senin, 4 Desember 2023. Gunung berapi tersebut memuntahkan kolom abu tebal setinggi 3.000 meter (9.800 kaki) ke langit dalam letusan mendadak pada Minggu dan panas. awan abu menyebar beberapa mil (kilometer).
Foto:

Sebagai informasi, Gunung Marapi terletak di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat. Aktivitas vulkanik terjadi pada awal 2023 yang didominasi oleh erupsi eksplosif yang berlangsung sejak 7 Januari - 20 Februari 2023 dengan tinggi kolom erupsi berkisar 75-1.000 meter dari puncak. Pada 3 Desember 2023 pukul 14.54 WIB, terjadi erupsi dengan tinggi kolom abu sekitar 3.000 meter di atas puncak 5.891 meter di atas  permukaan laut. 

Menurut pengamat Gunung Api (PGA) Marapi dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVBMG), Gunung Marapi mengalami sembilan kali erupsi sepanjang Ahad (3/12/2023). Erupsi Gunung Marapi hari ini bahkan diiringi suara dentuman yang keras, serta diiringi hujan abu hingga material bebatuan, sehingga menimbulkan kepanikan warga.

"Erupsi pertama pukul 14.54 WIB dengan amplitudo 30 milimeter dengan durasi 281 detik, tinggi abu vulkanik sekitar 3.000 meter lebih, namun tidak jelas teramati karena terhalang kabut," kata Kepala Pos PGA Marapi, Ahmad Rifandi. 

Erupsi kedua terjadi pukul 15.21 WIB dengan amplitudo 5,2 milimeter dan durasi selama 18 detik. "Durasi terlama hari ini terpantau di erupsi ketiga dengan lama 114 detik diiringi amplitudo sebesar 3,4 milimeter," kata Ahmad. 

Sementara untuk erupsi keempat tercatat pada pukul 15.52 WIB dengan data amplitudo 2,3 milimeter selama 26 detik. Berturut-turut erupsi kelima pukul 16.55 WIB di amplitudo 5,5 milimeter selama 28 detik, pukul 16.58 WIB amplitudo 3 milimeter selama 27 detik. Selanjutnya pukul 17.03 WIB selama 104 detik dengan amplitudo 3,8 milimeter, dan pukul 17.34 WIB dengan amplitudo 29,3 milimeter selama 47 detik.

"Terakhir terpantau pada pukul 17.42 WIB selama 52 detik dengan amplitudo 5,4 milimeter," kata Ahmad Rifandi.

 

Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, menyampaikan, berdasarkan hasil pengamatan, analisis data visual maupun instrumental, stastus Gunung Marapi masih berstarus tetap pada level II atau Waspada. Status tersebut ditetapkan oleh Badan Geologi dalam pernyataannya pada Ahad (3/12/2023) petang pukul 18.00 WIB. 

 

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Hendra Gunawan, menyatakan, masyarakat maupun wisatawan di sekitar Gunung Marapi tidak boleh melakukan kegiatan atau mendekati gunung pada radius tiga kilometer dari kawah atau puncak. Selain itu, masyarakat di sekitar Gunung Marapi juga diharapkan untuk tetap tenang dan tidak terpancing isu-isu tentang letusan Gunung Marapi. 

“Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah,” kata Hendra. 

Gubernur Sumbar, Mahyeldi, memerintahkan seluruh dinas terkait untuk sigap merspons kejadian erupsi Gunung Marapi. Mahyeldi juga meminta masyarakat untuk tidak panik, tetap waspada, dan tidak menelan mentah-mentah informasi yang bersiliweran di media sosial terkait akibat erupsi tersebut. 

“Kami mengimbau masyarakat Sumbar, khususnya yang tinggal di sekitar kawasan Gunung Marapi untuk tetap waspada, tapi jangan panik berlebihan. Kejadian erupsi ini datang dari Allah, maka kepada Allah kita bertawakkal. Sembari itu, kita upayakan bersama-sama melakukan yang terbaik untuk menyikapi erupsi ini," kata Mahyeldi, Senin (4/12/2023).

Gubernur memastikan, jajarannya di Pemprov Sumbar, terutama sekali BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, serta para relawan seperti PMI, Tagana, dan lain sebagainya, telah turun ke lapangan untuk merespons kejadian erupsi Gunung Marapi tersebut.   

"Saya sudah minta BPBD, Dinas Sosial, PMI, Dinas Kesehatan Sumbar, dan instansi terkait lainnya untuk segera meluncur ke lokasi. Bantu warga, hilangkan kepanikan, lakukan aksi sesuai tupoksi, dan tetap berhati-hati selama bertugas di lapangan," ucap Mahyeldi.  

 

 

sumber : Antara

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement