REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersyukur pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih stabil di kisaran lima persen di tengah berbagai tantangan global saat ini. Angka itu masih lebih baik jika dibandingkan negara lainnya, seperti Malaysia 3,3 persen, Amerika Serikat 2,9 persen, Korea Selatan 1,4 persen, dan Uni Eropa 0,1 persen.
Selain itu, inflasi di Indonesia juga cenderung stabil pada kisaran 2,6 persen. Hal tersebut disampaikan Presiden dalam sambutannya saat menghadiri Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2023 di Grha Bhasvara Icchana, Bank Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (29/11/2023).
"Tapi apapun, alhamdulillah dan patut kita syukuri Indonesia masih tetap tumbuh dan stabil. Pertumbuhan ekonomi kita tahu semuanya tadi sudah disampaikan gubernur di kisaran lima persen," kata Jokowi, dikutip pada Kamis (30/11/2023).
Meskipun pertumbuhan ekonomi Indonesia masih stabil, namun Jokowi mengingatkan agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap perubahan yang sangat cepat. Hal itu karena pengaruh global terhadap ekonomi Indonesia sangat besar.
"Artinya apa? Kita harus optimistis, tetapi tetap harus waspada, tetap harus hati-hati. Waspada pada perubahan yang super cepat, perubahan terhadap disrupsi teknologi yang juga super cepat," kata Jokowi.
Kendati demikian, Jokowi juga mengingatkan agar tak terlalu berhati-hati dalam melangkah. Seperti dalam menyalurkan kredit, jika terlalu berhati-hati maka akan berdampak pada perputaran uang di sektor riil.
"Memang kita harus prudent dalam melangkah, tetapi juga jangan terlalu hati-hati. Kredit terlalu hati-hati, semuanya terlalu hati-hati, akibatnya kering perputaran di sektor riil," ucap Jokowi.
Dia pun meminta agar penyaluran kredit lebih didorong, terutama bagi pelaku UMKM. "Tetapi tolong lebih didorong lagi kreditnya, terutama bagi UMKM. Jangan semuanya ramai-ramai membeli yang tadi saya sampaikan. Ke BI maupun ke SBN, meskipun juga boleh-boleh saja, tapi agar sektor riil bisa kelihatan lebih baik dari tahun yang lalu," jelas Jokowi.
Perbankan tak perlu khawatir...