Selasa 28 Nov 2023 16:58 WIB

Musim Panen Durian Jadi Berkah Bagi Tenaga Kerja di Lebak

Panen durian tahun ini diprediksi melimpah akibat dampak kemarau.

Warga Suku Baduy Luar menunjukan buah durian yang akan dijualnya di Desa Kenekes, Lebak, Banten, Rabu (20/1/2021). Memasuki musim buah durian pada bulan Januari hingga Februari, warga Suku Baduy menjual berbagai jenis buah durian lokal dari kawasan Baduy tersebut dengan harga Rp30-50 ribu per buah.
Foto: MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS/ANTARA
Warga Suku Baduy Luar menunjukan buah durian yang akan dijualnya di Desa Kenekes, Lebak, Banten, Rabu (20/1/2021). Memasuki musim buah durian pada bulan Januari hingga Februari, warga Suku Baduy menjual berbagai jenis buah durian lokal dari kawasan Baduy tersebut dengan harga Rp30-50 ribu per buah.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Panen durian di Kabupaten Lebak, Banten yang saat ini sedang berlangsung menjadi berkah bagi tenaga kerja lokal. Mereka bisa terlibat langsung, mulai dari tenaga penjualan hingga sebagai tenaga pengambilan dari kebun ataupun hutan.

 

Baca Juga

"Kami bisa memperkerjakan lima tenaga kerja lokal," kata Anta (45 tahun) seorang penampung durian di Lingkar Selatan Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Selasa (28/11/2023).

 

Panen durian di Kabupaten Lebak sejak awal November diperkirakan akan berlangsung sampai Januari 2024. Panen durian tahun ini diprediksi melimpah akibat dampak kemarau.

 

Sentra penghasil durian lokal di Kabupaten Lebak di antaranya Kecamatan Leuwidamar, Muncang, Sobang, Cirinten, Bojongmanik, dan Gunungkencana. Selama musim panen durian banyak pedagang musiman di wilayah Rangkasbitung dan sekitarnya dan mereka para pedagang itu bisa menyerap tenaga kerja lokal antara dua sampai lima orang.

"Kami menampung durian dari petani dengan sistem borongan rata-rata Rp20 ribu per buah. Biasanya dalam sehari bisa menampung 2.000 buah," kata Anta.

 

Dari modal Rp40 juta, Anta bisa meraup keuntungan bersih Rp3,5 juta per hari setelah dipotong menggaji upah lima pekerja yang besarannya variatif. Begitu juga dengan Basit (60), seorang pedagang pengecer di Gang Kibun, Rangkasbitung, Kabupaten Lebak. Dia mengaku mendatangkan durian dari petani Badui di Kecamatan Leuwidamar dengan harga rata-rata Rp30 ribu per buah.

 

Basit menampung durian Badui itu sekitar 500 buah per hari dengan total modal Rp15 juta. Buah durian tersebut dijual ke konsumen dengan harga berkisar Rp40 ribu sampai Rp120 ribu per buah.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement