Selasa 28 Nov 2023 09:24 WIB

Polisi Tangkap Dua Perusuh Bitung, Diduga dari Laskar Manguni

Dua perusuh itu melakukan penganiayaan dan perusakan terhadap ambulans.

Rep: Antara/Bambang Noroyono/ Red: Teguh Firmansyah
Laskar Manguni membawa pedang mengejar peserta Aksi Bela Palestina di Kota Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (25/11/2023).
Foto:

Dari laporan itu dikatakan, kerusuhan mulai terjadi sekitar Pukul 16:17 WITA. Disebutkan Laskar Manguni dari Makatana Minahasa yang berkumpul di Taman Kesatuan Bangsa Bitung mendesak aparat keamanan untuk melanjutkan konvoi ke arah pusat kota dengan melintas di kawasan Masjid Ribaathul Quulub. Jarak dua lokasi tersebut mengacu peta, hanya sekitar 450 meter dari Jalan Ir Soekarno.

“Masa dari Masyarakat Adat Makatana Minahasa bersama Pasukan Kristen Manguni Makasiou berusaha memasuki pusat kota menuju posisi kegiatan Barisan Solidaritas Muslim. Namun dihalang-halangi dan disekat oleh aparat keamanan kepolisian,” begitu menurut laporan itu.

Disebutkan, pada Pukul 16:54 WITA terjadi pengejaran yang dilakukan oleh kelompok Pasukan Manguni terhadap seseorang peserta Aksi Bela Palestina. “Pengejaran itu diduga karena adanya peserta yang meneriakkan kalimat takbir (Allahu Akbar). Kemudian ormas adat melakukan pengejaran sampai ke Pasar Kanopi,” begitu menurut laporan tersebut.

Ketika peristiwa itu terjadi, kelompok Laskar Manguni masuk ke pusat kota. “Masa tersebut berpapasan dengan ambulance yang menggunakan atribut bendera bertuliskan tauhid. Kemudian ormas adat tersebut melakukan pengrusakan terhadap kendaraan ambulance tersebut,” begitu menurut laporan itu.

Dalam aksi pengrusakan, dan pembakaran kendaraan tersebut, pun kelompok Laskar Manguni membakar semua atribut-atribut keislaman yang ada di ambulan itu. “Serta diketahui adanya penganiayaan terhadap salah seorang dari peserta shalat ghaib,” begitu menurut laporan tersebut.

Melihat aksi parade budaya yang berujung teror terhadap peserta shalat ghaib itu, masyarakat Islam dari Barisan Solidaritas Muslim (BSM) Kota Bitung dari Kampung Sari Kalapa melakukan aksi balasan dengan melempari peserta adat yang membawa senjata tajam. “Dan terjadi aksi baku lempar batu dan panah,” begitu menurut laporan tersebut.

Aksi saling lempar batu itu berujung panjang ketika kelompok masyarakat Muslim Kota Bitung, turut membawa senjata tajam untuk membela diri. Sekitar Pukul 18:00 WITA aparat kepolisian bersama-sama Tentara Nasional Indonesia (TNI) melakukan pengamanan maksimal agar kedua kelompok tersebut tak melanjutkan pertikaian. Namun dari kerusuhan yang sudah terjadi, menewaskan satu warga. Dan dua warga lainnya mengalami luka-luka akibat senjata tajam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement