Jumat 24 Nov 2023 15:14 WIB

Hoaks Soal Wolbachia Banyak Beredar, Kemenkes: Jangan Mudah Percaya

Hoaks mengenai nyamuk ber-Wolbachia banyak beredar di media sosial.

Jentik nyamuk yang sudah disuntikkan bakteri Wolbachia. Kemenkes menjelaskan program nyamuk ber-Wolbachia sesuai dengan rekomendasi WHO.
Foto:

Apa Itu Nyamuk Ber-Wolbachia?

Nyamuk ber-Wolbachia pada dasarnya merupakan nyamuk Aedes aegypti yang telah terinfeksi bakteri Wolbachia. Nyamuk Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang berperan dalam penularan beberapa penyakit, seperti demam berdarah dengue (DBD), chikungunya, yellow fever, dan Zika.

Untuk menginfeksi nyamuk Aedes aegypti dengan bakteri Wolbachia, bakteri Wolbachia tersebut disuntikkan pada telur nyamuk Aedes aegypti. Bakteri Wolbachia merupakan bakteri yang umum ditemukan pada serangga seperti kupu-kupu dan lalat, tidak membuat manusia sakit, dan tidak membuat hewan lain, seperti ikan, burung, dan hewan peliharaan, sakit.

"Bakteri Wolbachia yang disuntikkan tidak dimanipulasi materi genetiknya. Nyamuk Aedes aegypti yang terinfeksi bakteri Wolbachia juga tidak dimanipulasi materi genetiknya," ungkap penggiat edukasi kesehatan, dr Adam Prabata, melalui akun Instagram @adamprabata, seperti dikutip oleh Republika.co.id pada Selasa (21/11/23).

Menurut dr Adam, nyamuk Wolbachia bisa menurunkan kasus infeksi dengue atau demam berdarah melalui dua mekanisme. Mekanisme yang pertama adalah, nyamuk Aedes aegypti jantan yang telah terinfeksi bakteri Wolbachia mengawini nyamuk Aedes aegypti betina yang tidak terinfeksi. Telur nyamuk yang dihasilkan dari perkawinan ini tidak akan menetas, sehingga jumlah nyamuk akan berkurang.

Mekanisme yang kedua, bakteri Wolbachia yang ada di dalam tubuh nyamuk Aedes aegypti akan berkompetisi dengan virus-virus lain yang mungkin ada di dalam tubuh nyamuk tersebut, seperti virus dengue. Kompetisi atau "perlawanan" dari bakteri Wolbachia akan membuat virus menjadi lebih sulit untuk memperbanyak diri.

"Virusnya susah memperbanyak diri dan akibatnya risiko penularan virus DBD-nya jadi berkurang," jelas dr Adam.

sumber : Antara

Dapat mengunjungi Baitullah merupakan sebuah kebahagiaan bagi setiap Umat Muslim. Dalam satu tahun terakhir, berapa kali Sobat Republika melaksanakan Umroh?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement