Jumat 31 May 2024 13:15 WIB

Jadi Korban Penipuan, Wanita di Wonogiri Mengaku Dibegal

Korban berkenalan dengan pria di medsos, dan ditipu usai bertemu di Karanganyar.

Rep: Muhammad Noor Alfian Choir/ Red: Erik Purnama Putra
 Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah.
Foto: Dok Polres Wonogiri
Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah.

REPUBLIKA.CO.ID, WONIGIRI -- Kabar korban begal yang dialami seorang perempuan berinisial UK (41), warga Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Wonogiri pada Rabu (29/5/2024) Wonogiri ternyata tidak benar alias hoax. Hal tersebut diketahui setelah polisi melakukan penyelidikan tempat kejadian perkara (TKP) di Desa Gedong, Kecamatan Ngadirojo.

Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah melalui Kasi Humas Polres Wonogiri, AKP Anom Prabowo mengatakan, korban bukan merupakan korban pembegalan seperti yang sudah ramai diberitakan. "Jadi korban ini bukanlah menjadi korban pembegalan di Wonogiri melainkan korban penipuan di Kabupaten Karanganyar," katanya di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Jumat (31/5/2024).

Anom mengatakan, UK mengarang cerita seakan-akan menjadi korban pembegalan di wilayah Wonogiri karena korban bingung setelah sebelumnya sepeda motor dan ponselnya dibawa kabur oleh seorang laki-laki yang dikenalnya melalui medsos. Menurut dia, awalnya korban berkenalan dengan seorang pria.

Pada Rabu (29/5/2024), korban memutuskan untuk bertemu dengan pria tersebut di objek wisata kawasan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar. Entah mengapa, korban percaya begitu saja dengan menyerahkan ponsel kepada orang yang baru dikenalnya.

"Dari pertemuan itu motor dan handphone korban dipinjam oleh teman prianya tersebut, namun oleh kenalannya tersebut tidak kunjung kembali sehingga korban ini dibantu oleh warga sekitar TKP penipuan untuk melaporkan kejadian penipuan ke Polsek Ngargoyoso kabupaten Karanganyar," kata Anon.

Setelah melaporkan kejadian tersebut, sambung dia, korban pulang ke Wonogiri diantar oleh tukang parkir tempat wisata tersebut. Korban meminta turun di sekitar Desa Pondok, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri.

Untuk menguatkan alibinya, menurut Anom, UK membenturkan dahi atau kening pada tiang listrik besi di jalan desa Pondok, Ngadirojo. Dengan begitu, ia bisa membuat alibi seakan-akan menjadi korban pembegalan yang awalnya di lempar batu mengenai kening dahi korban.

"Lalu sampai di Wonogiri, korban ini karena bingung lalu mengarang cerita telah menjadi korban pembegalan, motif korban takut perbuatannya diketahui oleh suaminya," terang Anom.

Karena itu, ia memastikan, laporan perampokan yang terjadi di wilayah hukumnya pada Rabu, dipastikan tidak benar. "Kami dari Polres Wonogiri tetap mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk senantiasa berhati-hati dan tidak mudah memberikan sesuatu kepada orang yang baru dikenalnya apalagi perkenalan melalui media sosial," ujar Anom.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement