REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Krisnadwipayana (Unkris) terus mendorong tumbuhnya semangat kewirausahaan bagi seluruh mahasiswa. Salah satunya melalui Seminar & Workshop bertema “Kewirausahaan Sebagai Bentuk Investasi Modal Manusia” yang digelar pada Rabu (22/11/2023).
Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengembangkan keterampilan, wawasan, dan kemampuan untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses di masa depan. Seminar & Workshop yang dimoderatori Dr Susetya Herawati tersebut dihadiri oleh Warek III Unkris Dr Parbuntian Sinaga, Presiden Mahasiswa Unkris Pier Lailossa, Menteri Ekonomi Kreatif dan Investasi BEM Unkris Alfian Andri Saputra.
Tampil sebagai narasumber Rigel Pawallo, Founder & CEO Toko Wadah sekaligus Dirut PT Gamila Buana Nusantara, dan Ketua Umum HIPMI PT Kota Bekasi, serta Ratno Setiawan SE, Founder Indonesia Commodity.
Dalam sambutan pengantarnya, Rektor Unkris Dr Ir Ayub Muktiono menyampaikan komitmen Unkris untuk mendorong mahasiswa menjadi wirausahawan yang sukses terus dilakukan dengan berbagai cara. Tidak hanya melalui perkuliahan, tetapi juga membuka peluang kerjasama dan kemitraan dengan dunia usaha dan dunia industri.
“Alhamdulillah Unkris bersinar. Program kewirausahaan yang terus digelorakan sudah menghasilkan banyak program hibah, baik dari Kemenpora, LLDIKTI, program Komsos Kreatif, Program Kewirausahaan Bersama Pemkot Bekasi dan sebagainya,” ujar Dr Ayub.
Bertambahnya dana hibah yang diperoleh mahasiswa ini seiring makin antusiasnya mahasiswa Unkris untuk belajar dan berkompetisi dalam berbagai program kewirausahaan. “Ke depan hasil-hasil wirausaha mahasiswa akan kita siapkan display produknya,” lanjut Dr Ayub.
Menurut Rektor Unkris ini, kewirausahaan mengajarkan mindset pada mahasiswa untuk tidak malas, terus belajar kemajuan teknologi, kemauan keras untuk berusaha karena semua butuh proses, tidak bisa instan.
Unkris, lanjut Dr Ayub, saat ini terus menggelorakan semangat para pendiri Unkris yaitu membentuk manusia pembelajar, berbudi pekerti, keinsyafan batin yang berfaedah bagi masyarakat. “Nah kewirausahaan mahasiswa harus mampu memberikan manfaat bagi masyarakat. Percayalah bahwa setiap ada masalah di sana ada peluang.”
Dr Ayub juga mengingatkan bahwa mahasiswa harus mempersiapkan diri dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat terutama berkaitan dengan artificial intelllegence (AI). Teknologi AI dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk mendukung promosi produk dan membangun networking.
Sementara itu, Presiden Mahasiswa Pier Lailossa, didampingi Ketua Pelaksana Seminar & Workshop, Hizbi Auliya Rahman mengajak semua mahasiswa Unkris untuk memanfaatkan kesempatan yang ada guna mengembangkan diri dan menumbuhkan semangat berwirausaha. “Belajar saja tidak cukup, tentu harus pula dibarengi dengan praktik,” katanya.
Dalam paparannya, Ratno Setiawan mengaku bahwa awal mula terjun menjadi pengusaha karena faktor terpaksa. “Saya memulai bisnis istilahnya bermodal the power of kepepet. Saya harus banting stir dari status karyawan pada zona nyaman, menjadi pedagang akibat pandemi,” cetusnya.
Ratno memilih bisnis gerai kopi dengan pertimbangan di sekitarnya banyak penghasil kopi. Kini ia sudah memiliki tiga gerai coffeshop bahkan produknya sudah mulai diekspor.
Adapun Rigel sudah mulai menjajal dunia bisnis sejak masih berada di bangku kuliah. Kini selain berbisnis, Rigel banyak diminta menjadi inspirator dan motivator bagi generasi muda yang akan menjadi seorang wirausahawan.
Usai mengikuti seminar dan workshop, peserta berkesempatan melihat proses roasting kopi sekaligus mencicipi produk kopi milik Ratno Setiawan.