REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Sebagai Kampus Digital Kreatif, Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Solo sukses menggelar Seminar Pemuda Digital bertajuk "Pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dalam Dunia Pendidikan" yang berlangsung di Hotel Harris Solo, Jawa Tengah, pada Senin (20/11/2023). Tak tanggung-tanggung, Universitas BSI mengundang Noel Silalahi selaku Peneliti Center for Digital Society (CfDS) UGM.
Dalam materi yang disampaikan, Noel sapaannya, memaparkan tentang bagaimana Artificial Intelligence (AI), Disrupsi, dan Dunia Pendidikan saling berkaitan dan membutuhkan. Menurutnya, disrupsi digital merupakan perubahan besar dalam cara hidup dan berbisnis yang dipicu oleh penggunaan teknologi digital
“Hal ini tentunya mencakup transformasi fundamental dalam proses kerja, komunikasi, dan interaksi melalui adopsi internet, perangkat mobile, serta teknologi AI. Sementara kecerdasan buatan atau sering disebut AI yakni sistem yang bisa mendemonstrasikan kecerdasan dengan menganalisis lingkungan dan mengambil tindakan secara mandiri untuk mencapai tujuan tertentu,” tuturnya.
Dalam penjelasannya, ia menekankan bahwa ada tantangan yang ditemui dalam dunia pendidikan terkait AI, di antaranya menjadi malas, tidak menghargai proses, terlalu banyak konten & informasi, dan masih banyak lagi.
“Apa yang AI dan mesin tidak bisa lakukan dan hanya manusia bisa lakukan? Ya, mindset! Kita tidak lagi kekurangan data dan informasi, melainkan kekurangan kebijaksanaan,” tandasnya.
Noel mengakhiri materinya dengan mengatakan, bahwa jangan mengajarkan manusia untuk sama seperti mesin. Mesin adalah alat, sedangkan manusia penggunanya.
“Mesin itu netral, kita yang menambah nilai atau norma ke dalamnya,” pungkas, Noel.