REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beredar informasi di media social baik di X maupun Instagram, Universitas Indonesia mengundang narasumber kontroversial Profesor Doktor Peter Berkowitz yang merupakan peneliti senior di Tad and Dianne Taubes w di Hoovers Institution Standfor University. Berkowitz hadir dalam Pengenalan Sistem Akademik Universitas Program Pascasarjana UI, Sabtu.
Dari tayangan di kanal Youtube UI tampak Profesor Berkowitz duduk di depan bersama jajaran kampus UI. Selepas dipersilahkan maju oleh pembawa acara ia langsung berdiri dan menuju ke mimbar. "Sebuah kehormatan saya bisa hadir di sini bersama kalian" ujar Berkowitzh.
Dalam pemaparannya, ia menyampaikan tentang makna spirit pendidikan dalam mendukung sebuah negara demokrasi. Menurutnya, Indonesia punya tipe yang sama dengan AS Indonesia sebagai negara yang melindungi hak demokrasi.
Hal itu sudah tertuang di dalam konstitusi seperrti persamaan di depan hukum, kebebasan dalam berbicara dan pers serta pemenuhan hak dasar bagi warga negara. "Jadi jika dilihat Indonesia dan AS meski ada perbedaan tapi punya hal yang sama," ujarnya dalam pidatonya tersebut.
Lantas apa yang membuat kontroversial dari Berkowitz? Di akun Instagram UI SJP (Universitas Indonesia Student for Justice in Palestina, disebut bahwa sang professor pernah mengatakan Israel punya hak untuk mempertahankan diri serta aksi Hamas sebagai Tindakan Barbarik. Di akun itu juga disebut bahwa Berkowit menilai aktivitas HAM menjadikan hukum internasional sebagai senjata melawan Israel.
Lantas bagaimana pandangan Berkowitz terkait Perang di Gaza saat ini?