REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Elektabilitas pasangan calon Presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) dari koalisi perubahan Anies Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar paling rendah menurut survei terbaru Populi Center dengan 22,3 persen. Menanggapi itu, capres Anies Baswedan mengaku justru makin optimistis.
"Kami makin hari makin optimistis, karena kita melihat kenyataan di lapangan dengan pertanyaan sederhana. Apakah kebutuhan pokok hari ini harganya terjangkau? Kalau harganya tidak terjangkau, apakah mau diteruskan? Kalau tidak, maka kita perlu perubahan," kata Anies di Yogyakarta, Jumat (10/11/2023).
Dirinya juga mempertanyakan soal ketersediaan lapangan pekerjaan saat ini. Jika dirasa tidak luas, maka menurutnya perlu dilakukan perubahan.
"Nah itu semua pesan-pesan yang kami bawa dan kami makin hari makin menemukan kondisi di lapangan yang menunjukkan bahwa makin banyak yang menginginkan perubahan," ucapnya.
Terakhir, Anies juga mempertanyakan terkait perlu tidaknya menjaga tata kehidupan bernegara serta kehormatan dan kewibawaan negara. Bila iya, maka perlu didorong adanya perubahan.
Anies juga mengatakan dirinya dan Muhaimin akan terus bekerja untuk terus menjangkau seluruh masyarakat. Lembag survei Populi Center merilis hasil survei terbaru November 2023. Berdasarkan simulasi 3 tokoh, elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menempati urutan pertama dengan 43,1 persen.
Elektabilitas pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD menempati urutan kedua dengan 23 persen. Sedangkan elektabilitas pasangan Anies Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar menempati urutan buncit dengan 22,3 persen. Sebanyak 10 persen responden belum memutuskan, dan 1,6 persen menolak menjawab.
Survei dilakukan 29 Oktober 2023 - 5 November 2023. Sebanyak 1200 responden dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling), menggunakan metode wawancara. Margin of error survei sebesar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.