Jumat 10 Nov 2023 15:29 WIB

Bertemu Guru Besar Pendidikan Vokasi Jerman, Muhadjir Bahas Angkatan Kerja

Pemerintah Indonesia sedang fokus menyiapkan tenaga kerja yang berdaya saing.

Rep: A/ Red: Erik Purnama Putra
Menko PMK Muhadjir Effendy bertemu Guru Besar Departemen Pendidikan Vokasi Technische Universitaet Dresden, Jerman, Prof Thomas Köhler
Foto: Republika.co.id
Menko PMK Muhadjir Effendy bertemu Guru Besar Departemen Pendidikan Vokasi Technische Universitaet Dresden, Jerman, Prof Thomas Köhler

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menerima audiensi Guru Besar Bidang Teknologi Pendidikan pada Departemen Pendidikan Vokasi Technische Universitaet Dresden, Jerman, Prof Thomas Köhler di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Kamis (9/11/2023).

Dalam kesempatan itu, Muhadjir menyampaikan apresiasi atas atensi Prof Thomas Köhler terhadap isu pendidikan dan pelatihan vokasi di Indonesia. Dia memaparkan, saat ini Indonesia sedang menghadapi bonus demografi, dengan jumlah penduduk angkatan kerja berada dalam jumlah terbanyak.

Namun, persoalannya, dunia industri dan dunia kerja tidak dapat menampung seluruh angkatan kerja. Muhadjir menyampaikan, saat ini Pemerintah Indonesia tengah fokus pada menyiapkan tenaga kerja yang berdaya saing dan siap memasuki dunia kerja dan berdikari melalui aktivitas wirausaha.

Salah satu bentuk nyata fokus pemerintah dalam menyiapkan hal tersebut adalah dengan adanya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi. Muhadjir juga menyebut, jumlah siswa atau lulusan pendidikan vokasi di Indonesia lebih banyak daripada jumlah formasi di industri besar

"Maka pendidikan di Indonesia juga diarahkan pada kompetensi berwirausaha dan pemagangan di UMKM," kata Muhadjir dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (10/11/2023).

Prof Thomas Köhler menyampaikan upaya Pemerintah Jerman dalam menyiapkan pendidikan dan pelatihan vokasi pada generasi muda. Salah satunya adalah dengan menyiapkan angkatan kerja menjadi entrepreneur, memberikan peluang usaha dan memberikan literasi digital.

Köhler menyampaikan, apabila Pemerintah Indonesia ingin menyiapkan generasi muda angkatan kerja produktif, juga membentuk generasi muda untuk berdikari. Tidak semata memberi pendidikan dan pelatihan vokasi saja, melainkan membentuk entrepeneur, dan membuka usaha rintisan (start up).

"Termasuk juga menyediakan lapangan kerja dan kesempatan yang mumpuni untuk para generasi muda," kata Köhler. Selain bertemu Menko Muhadjir, ia juga menggelar pertemuan dengan Tim Nasional Koordinasi Vokasi (TKNV) untuk mendengar ide dan aspirasi mengenai pengembangan vokasi di Indonesia.

Di samping itu, Köhler juga menggelar pertemuan dengan beberapa rektor universitas di Jawa Timur, baik swasta dan negeri yang akan dilakukan di Kota Malang. Prof Kohler juga akan mengunjungi center of excellent Universitas Muhammadiyah Malang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement